Cara Latih Anak Lakukan Kebiasaan Sehat di Masa Pandemi COVID-19

Ilustrasi masker buatan sendiri.
Sumber :

VIVA – Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan emergency dan intensive care dari Siloam Hospitals TB Simatupang, dr Yogi Prawira SpA(K) menambahkan edukasi dini menjadi kunci utama. Orangtua dan pihak sekolah dapat mengajarkan anak anak kebiasaan baru yang lebih bersih dan sehat dengan cara yang menyenangkan.

“Contohnya, melatih anak memakai masker dengan memilih motif yang menjadi favorit anak serta membiasakan rutin cuci tangan selama 20 detik sambil menyanyikan lagu anak,” kata Yogi dalam webinar internasional bertajuk ‘Health, Hobit and Hope’ beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, DR. Dr. Allen Widysanto, Sp.P turut mengingatkan akan bahaya informasi hoaks terkait penanggulangan COVID-19 yang sering beredar di media sosial dan dapat menjerumuskan masyarakat kepada tindak lanjut yang tidak sesuai dengan ilmu kesehatan. Ia menambahkan bahwa dengan hal ringan dalam mengedukasi anak sudah cukup tepat guna pencegahan.

"Hal ringan yang dapat diingat anak saat bersekolah, misalnya selalu membawa tisu, apabila bersin lakukan dengan menutup melalui siku tangan", pungkas Allen Widysanto.

Dalam webinar yang diikuti lebih dari 450 peserta dari kawasan Asia dan Eropa itu, Ketua Yayasan Sekolah Pelita Harapan, Aileen Hambali Riady menyampaikan, adanya Pandemi COVID-19 telah mengajarkan secara tidak langsung agar manusia waspada dengan ketidakpastian. Aileen menambahkan, ketidakpastian tersebut merupakan tantangan besar bagi dunia akademik agar generasi muda yang bersekolah tidak merasa takut dan khawatir.

"Kami melakukan kolaborasi, bersinergi dengan Siloam Hospitals Group secara medis dan Sekolah Pelita Harapan sebagai akademisi turut melakukan peran dalam mengedukasi semua lini sektor pendukung pendidikan. Untuk melewati masa masa sulit ini, kita semua harus melawan ini dengan menyamakan persepsi, saling mengerti. Mengedukasi diri sendiri penting, tapi lebih utama ikut memberi edukasi bagi semua pihak, khususnya pada lingkup pendidikan," ujarnya.

Aileen menambahkan, Sekolah Pelita Harapan dan Siloam Hospitals Group membuat Program Penanggulangan & Pencegahan Infeksi COVID-19 yang komprehensif. Kerjasama pertama antara lembaga pendidikan dan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan lingkungan dan kegiatan belajar dan mengajar yang aman, ketika saatnya siswa dan guru kembali beraktivitas di sekolah.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, kolaborasi sinergi bersama Sekolah Pelita Harapan juga merupakan investasi pendidikan jangka panjang guna turut memajukan kehidupan bangsa. 

"Siloam Hospitals Group tidak saja mengambil peran pada sektor kesehatan guna ikut membantu pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 melalui penyediaan rumah sakit khusus pasien corona, namun kami juga harus berperan membantu sektor pendidikan dalam hal memberi edukasi yang sehat tentang bagaimana mencegah dan mengelola pandemi COVID-19 ini, khususnya pada orang tua dan anak sekolah," tutur Caroline.

Menurutnya, dengan memberi pemahaman edukasi yang baik yaitu menyampaikan secara normal tanpa perlu menakuti anak. Caroline turut mengingatkan agar guru dan orangtua sebagai pihak terdekat pada anak sekolah dapat mengambil perannya secara sinergi guna memastikan keamanan anak secara personal maupun pada lingkup lingkungannya, hingga kelak kembali bersekolah di masa new normal.

Selain peran lingkungan sekitar, lanjut Caroline, edukasi dari orangtua dan guru kepada anak juga menjadi solusi mencegah penularan virus. Anak perlu diberi pemahaman bahaya dari pandemi saat ini dengan penyampaian yang sesuai tanpa menakuti.

“Mulai dari mengedukasi mengenai bagaimana bahayanya virus ini. Tak kalah penting adalah bagaimana mengedukasi anak-anak mengenai menjaga diri mereka sendiri,” papar Caroline.