4 Pilar Pengendalian Diabetes di Tengah Pandemi COVID-19

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menurut data Riskesdas 2018 prevalensi penyandang diabetes di Indonesia 2 persen. Di DKI Jakarta, angkanya 3,4 persen dengan perkirakan dari yang terkonfirmasi COVID-19 ada sekitar 500-600 orang yang teridentifikasi diabetes melitus. 

Dalam masa pandemi ini, yang penting bagi pasien diabetes adalah mencapai target pengendalian gula darah. Parameter keberhasilan yakni HbA1c <7%, dan kadar gula darah puasa <120 mg/dL. 

"Jalankan 4 pilar pengendalian diabetes yaitu menguasai pola makan yang baik, berolahraga teratur, minum obat sesuai anjuran dokter, dan edukasi. Keempat pilar ini penting untuk mencegah komplikasi. Tanpa komplikasi, diabetes bukan apa-apa," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Roy Panusunan Sibarani Sp.PD-KEMD, FES, dalam Talkshow Virtual beberapa waktu lalu.

Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan, masyarakat semakin takut untuk mengunjungi rumah sakit sejak pandemi. 71,8 persen responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak adanya COVID-19.  

Baca juga: Niat Bikin Lamaran Romantis Pakai Lilin, Rumah Hangus Terbakar

“Ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangi kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya, sehingga apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darah naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi COVID-19," ujar dokter Roy lagi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM, mengungkapkan bahwa 4 pilar itu bisa dijalankan penyandang diabetes dengan tetap rutin ke fasilitas kesehatan. Masyarakat pun tidak perlu takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan di masa pandemi ini asalkan mengikuti protokol kesehatan. 

“Selama mereka memperhatikan protokol keselamatan atau yang kita sebut gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan teratur, maka kesehatan dan keamanan dapat tetap terjaga," kata dia.

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI telah membuat modifikasi terkait penanganan pasien diabetes di tengah Pandemi. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia, menegaskan bahwa hal itu dilakukan untuk membuat masyarakat tetap mencapai target gula darah normal. Untuk memudahkan penjadwalan berobat di Puskesmas bisa melakukan pendaftaran online sehingga tidak perlu menuggu lama. 

"Di masa pandemic ada beberapa modifikasi misalnya pemberian obat di Puskesmas atau RS diberikan untuk sebulan. Kalau ada keluhan kesehatan bisa datang. Kelas-kelas edukasi tentang pola makan dan mengubah hidup lebih sehat dilakukan secara virtual," ungkap Dwi.