Survei: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mau Menerima Pasien COVID-19

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang dilakukan dalam rentang waktu 7-14 September 2020, memberikan beberapa hasil positif. 

Salah satunya, terkait respons masyarakat ketika ada pasien terinfeksi virus corona atau COVID-19, di lingkungan mereka. Hasil survei yang dilakukan secara daring ini, dipaparkan oleh Kepala BPS, Dr Suhariyanto.

Menurut dia, dari total 90.967 orang yang dilibatkan dalam survei ini, sebagian besar sudah bisa menerima, bahkan memberi dukungan terhadap pasien terinfeksi COVID-19, yang berada di lingkungannya.

Baca juga: Agar Tak Tertular, Begini Cara Cegah Virus Corona di Dalam Ruangan

"Empat puluh lima persen masyarakat yang menemukan orang yang terinfeksi COVID-19 di lingkungan sekitarnya, itu memperketat protokol kesehatan di lingkungannya masing-masing. Tentunya ini bagus. Dan 22 persen, juga memberikan dukungan. Itu juga yang kita harapkan," ujarnya saat konferensi pers virtual, di Youtube BNPB Indonesia, Senin 28 September 2020.

Dokter Suhariyanto menyimpulkan, total ada 67 persen responden yang memberikan respons baik terhadap pasien COVID-19. Namun, Suhariyanto masih memberikan catatan. 

"Bahwa masih ada 7 persen masyarakat yang masih mengucilkan atau memberikan stigma negatif kepada penderita," lanjut dia. 

Menurut Suhariyanto, hal tersebut tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia memberikan salah satu contoh nyata, di mana ada satu pegawai BPS yang tidak diterima masyarakat meski statusnya sudah sembuh dari COVID-19.

Baca juga: Stres saat Pandemi, Dokter Sarankan Perbanyak Kegiatan Non Digital

"Misalnya ada kasus di pegawai BPS dia positif lalu masuk ke Wisma Atlet, kemudian sudah negatif keluar. Tetapi di kos-kosannya ditolak, sehingga kita harus mencarikan tempat lain," tuturnya. 

"Jadi ke depan, sosialisasi yang lebih gencar mengenai pemahaman yang tepat mengenai COVID-19, itu nampaknya perlu dilakukan," pungkas dokter Suhariyanto.