Tingkat Hunian Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Menurun

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • dw

VIVA –  Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran (RS Wisma Atlet) per hari tercatat menurun. 

Dari data hingga pagi ini, Senin 12 Oktober tercatat jumlah pasien yang dirawat di tower 4 dan 5 mencapai 1.335. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat di tower 6 dan 7 mencapai 1.700-an pasien.

"Untuk (tingkat) hunian di tower 4 dan 5 tercatat sebanyak 43 persen, sedangkan (tingkat) hunian di tower 6 dan 7 kurang lebih sekitar 50 persen," kata Koordinator RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono dalam talkshow Update Wisma Atlet: Ketersediaan Fasilitas Isolasi Mandiri dan Perkembangan RS Rujukan di 11 Provinsi Prioritas, Senin 12 Oktober 2020.

Baca juga: WHO Tak Sarankan Lockdown Lagi, Bikin Orang Miskin Makin Miskin

Tugas menjelaskan tingkat hunian pasien yang dirawat di empat tower di RS. Darurat Wisma Atlet tercatat menurun dibandingkan pada akhir September lalu. Dia menjelaskan pada akhir September hampir sebanyak 90 persen dari total hunian terisi. 

"Akhir September lalu, kita merawat hampir 4.000-an, saat ini kita total di 4 tower kulang lebih 2.800an (yang dirawat), saat ini. Ini tentunya menurun jauh," ujar dia.

Penurunan jumlah pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet kata, Tugas terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah semakin banyaknya fasilitas isolasi yang tersedia khususnya di DKI Jakarta.

"Jumlah kumulatif secara nasional bertambah termasuk DKI Jakarta. Jika dilihat di Wisma Atlet secara relatif kumulatif menurun. Kita lihat beberapa hal  fasilitas isolasi semakin lebih diperluas untuk perawatan hunian salah satu faktor. DKI Jakarta juga saat ini sudah siapkan hotel untuk isolasi ini salah satu faktor menurunnya angka," tuturnya. 

Kesembuhan meningkat

Tugas juga menyebut tingkat kesembuhan pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet juga meningkat. Tercatat jumlah kesembuhan pasien mencapai 83 persen. Menurutnya, sejumlah faktor mulai dari pelayanan yang sesuai standar hingga pengobatan secara psikis.

"Kita memberikan pelayanan sesuai standar yang ditentukan oleh pedoman Kementerian Kesehatan yang dilakukan oleh dokter ahli khususnya ahli paru, selain itu obat juga diberikan faktor non obat-obatan mulai dibuat selalu psikis baik kondisi psikis baik merasa nyaman dan sebagainya, kita juga selalu mengharapkan pasien  isolasi mandiri dan yang bergejala ringan ini bisa berolahraga," kata Tugas.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu