Pemerintah Bahas Timeline Program Vaksinasi COVID-19

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA – Vaksin COVID-19 segera siap diberikan kepada masyarakat. Sebelumnya dikabarkan program vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada awal November 2020.

Namun, Presiden Joko Widodo telah meminta untuk tidak terburu-buru meluncurkan vaksin, dengan alasan kekhawatiran atas kesadaran publik tentang apakah vaksin tersebut halal atau tidak.

Baca Juga: Anak dan Lansia Tak Dapat Vaksin COVID-19, Ini Alasannya

Lalu, bagaimana timeline vaksinasi yang disiapkan pemerintah? Juru bicara satgas penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa saat ini road map sedang disusun oleh pemerintah dan sudah masuk tahap finalisasi.

"Road map ini sedang disusun oleh pemerintah dan masuk tahap finalisasi. Timeline terkait vaksinasi ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam road map tersebut," kata Wiku, Selasa, 20 Oktober 2020.

Wiku menjelaskan, bagi pemerintah, yang penting memastikan semua vaksin ini selesai dalam uji klinisnya dan diberikan pada masyarakat saat lulus tahap uji klinis sehingga aman dan efektif.

"Pada prinsipnya, vaksinasi ini merupakan bentuk intervensi medis yang dilakukan dan memiliki dampak positif kesehatan masyarakat dalam jangka panjang," jelas dia.

Dikabarkan sebelumnya, Kementerian Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan program vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada awal November 2020. Vaksin yang akan digunakan pada awal November 2020 mendatang berasal dari tiga perusahaan farmasi China, yakni Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac

Untuk tahun ini, perusahaan Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021. G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020.

Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu