Termasuk Kelompok Rentan, Mengapa Ibu Hamil Tak Vaksin COVID-19?

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Program pemberian vaksin COVID-19 pada masyarakat prioritas di Indonesia sudah mulai dijalankan sejak beberapa hari yang lalu. Salah satu yang kerap dipertanyakan adalah kelompok rentan seperti ibu hamil dan menyusui yang tak masuk dalam daftar vaksinasi tersebut.

Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, terdapat dua poin yang membuat kelompok tersebut tak dapat diberikan vaksin COVID-19. Pertama, belum adanya penelitian pada kelompok ibu hamil dan menyusui di semua vaksin COVID-19 yang dikembangkan.

"(Kelompok ibu hamil dan menyusui) masih kontroversi. Saat ini ikutin anjuran Satgas dan Kemenkes dulu. Ibu hamil bahkan yang promil tidak dimasukan pada calon penerima vaksin COVID-19 karena penelitian klinis di indonesia dan luar indonesia belum ada pada ibu hamil dan menyusui," jelasnya dalam acara virtual beberapa waktu lalu.

Belum adanya bukti secara klinis, membuat data keamanan pada ibu hamil dan menyusui masih diragukan. Terlebih, secara teori atau hipotesis ilmiah, perubahan hormon pada ibu hamil dan menyusui dinilai sangat aktif.

Perubahan hormon itu dianggap memainkan peran sistem imunitas tubuh ibu hamil dan menyusui. Selain itu, vaksin COVID-19 yang masih dikembangkan merupakan jenis mRNA yakni berasal dari materi genetik buatan.

Dikhawatirkan reaksi dari pemberian vaksin yang masih terus dikembangkan itu, bisa memberi dampak buruk pada ibu hamil dan menyusui. Maka dari itu, di sisi keamanan vaksin COVID-19, masih sangat rentan bagi kelompok tersebut.

"Vaksin COVID-19 itu kan mRNA takutnya menimbulkan reaksi antibodi yang lebih besar. Sistem daya tahan tubuh ibu hamil masih aktif banget karena keluarkan banyak hormon takutnya ada mekanisme respons balik yang tidak menguntungkan dan bisa berisiko untuk keselamatan ibu hamil," katanya.