Studi Terbaru Temukan COVID-19 Bertahan 72 Jam di Pakaian

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Penelitian terbaru menemukan bahwa COVID-19 dapat bertahan hidup di pakaian selama 72 jam. Dengan lamanya bertahan di permukaan pakaian tersebut, penularan bisa terjadi semakin masif dan cepat.

Penelitian yang dilakukan oleh De Montfort University (DMU) di Leicester mengamati bagaimana virus corona berperilaku pada tiga bahan yang biasa digunakan dalam industri perawatan kesehatan.

Para ilmuwan mengatakan, kain polyester memiliki risiko tertinggi untuk penularan, di mana virus bisa menular setelah tiga hari dan dapat berpindah ke permukaan lain.

Dilansir dari laman Daily Star, Kamis, 25 Februari 2021, penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Dr Katie Laird, ahli virologi Dr Maitreyi Shivkumar dan peneliti postdoctoral Dr Lucy Owen, melibatkan penambahan tetesan model virus corona yang disebut HCoV-OC43, yang memiliki struktur dan pola kelangsungan hidup yang sangat mirip dengan Sars-CoV-2, di atas kain polyester, polycotton dan 100 persen katun.

"Ketika pandemi pertama kali dimulai, sangat sedikit pemahaman tentang berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di tekstil. Temuan kami menunjukkan bahwa tiga dari tekstil yang paling umum digunakan dalam perawatan kesehatan menimbulkan risiko penularan virus," ujar Laird.

Ilmuwan mengatakan pada 100 persen katun, virus corona bertahan selama 24 jam. Sedangkan pada polycotton hanya bertahan selama enam jam. Sementara pada bahan tekstil, bisa bertahan hingga 72 jam.

"Kami sekarang tahu bahwa virus dapat bertahan hingga 72 jam pada beberapa tekstil dan dapat berpindah ke permukaan lain juga. Penelitian ini telah memperkuat rekomendasi saya bahwa semua seragam perawatan kesehatan harus dicuci di lokasi di rumah sakit atau di binatu industri," bebernya.

Menurutnya, meskipun mencuci bahan-bahan ini pada suhu tinggi, bahkan di mesin cuci rumah tangga, dapat menghilangkan virus, tapi tidak menghilangkan risiko pakaian yang terkontaminasi meninggalkan jejak virus corona di permukaan lain di rumah atau mobil sebelum dicuci.

"Jika perawat dan petugas kesehatan membawa pulang seragam mereka, mereka bisa meninggalkan jejak virus di permukaan lain," jelasnya.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu