Kaum Urban Terlalu Sibuk Bekerja Bikin Sulit Hamil?

Wanita sibuk bekerja
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Tak dipungkiri bahwa bekerja yang dijalani kaum urban, sudah menjadi kebutuhan untuk bisa bertahan hidup di kota metropolitan. Hanya saja, bekerja yang dilakukan tanpa henti, rupanya memberi dampak tak baik bagi kesehatan reproduksi.

Dokter spesialis kandungan, dr. Arie Adrianus Polim,D.MAS, SpOG(K), mengatakan kesehatan reproduksi sebaiknya menjadi perhatian bagi kaum urban yang memang berniat memiliki momongan dan hamil saat menikah. Kendati demikian, terlalu fokus bekerja dapat menurunkan kesuburan.

"Tugas kita sebagai dokter untuk mengingatkan, dengan kondisi dan gaya hidup di Jabodetabek, mengharuskan mereka kerja tanpa peduli umurnya sudah lewat. Awareness bisa kita beri lewat edukasi," kata dokter Arie, dalam acara virtual Morula Infertility Fest 2021.

Kecenderungan pasangan kaum urban yang fokus bekerja, memicu sulitnya kehamilan terjadi. Untuk itu, program bayi tabung bisa menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Apalagi saat ini, program bayi tabung pun kian meningkat.

"Tren pelayanan bayi tabung makin lama makin meningkat karena banyak pasangan yang butuh program itu dengan kondisi infertilitas yang kadang-kadang terlantar," ujar dokter Arie. 

Ada pun kegagalan bayi tabung, kata dokter Arie, dipicu oleh terlambatnya pasangan menjalani program itu. Sebab,sebagian besar sumber kegagalan program bayi tabung karena 60 persen pasien berusia lebih dari 36 tahun. Selain itu, masalah gangguan reproduksi lain pun turut timbul mulai dari bibit sperma, sel telur, hingga adanya kista.

Di kesempatan yang sama, President Director of Morula IVF Indonesia, dr.Ivan Sini,Sp.OG mengatakan bahwa upaya lain untuk dapat menjaga kesuburan adalah dengan menjaga gaya hidup. Ini dapat diberikan melalui edukasi yang tepat oleh dokter.

"Dari mulai pasien menikah ada program Morula wellness dan food. Ada paket medical tourism, jadi setelah menikah ada yang liburan sambil diberi edukasi, ada yoga juga, makanan khsus yang diharapkan bukan pulang-pulang hamil, meski harus disyukuri kalau berhasil hamil, tapi kalau enggak pun, kita bisa berikan informasi tepat agar tak tertunda-tunda hamilnya," kata dokter Ivan.