Lebih Menular dan Bisa Tembus Imun, Ini Daftar Gejala Varian Mu

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kembali menandai varian baru COVID-19 ke dalam perhatian mereka.

Varian Mu merupakan satu-satunya strain virus corona kelima yang diberi label 'variant of interest' atau varian penting oleh WHO, sementara empat varian lainnya masuk ke dalam kategori 'variant of concern' atau varian yang diperhatikan.

Mendapatkan label tersebut, artinya Mu memiliki ancaman menyebar dengan lebih cepat, menyebabkan penyakit yang lebih para atau dapat menghindari sistem imun.

Itu juga bisa berarti varian Mu memiliki prevalensi pertumbuhan di seluruh dunia dan bisa menjadi sebuah risiko yang sedang bermunculan.

Varian Mu secara ilmiah disebut dengan B.1.621, mengingat nama 'Mu' untuk menyesuaikan dengan sistem pelabelan varian WHO yang mengikuti alfabet Yunani.

"Aku senang (Mu) akhirnya ditunjuk sebagai variant of interest oleh WHO. Varian ini pertama kali dilaporkan di Kolombia pada Januari dan kami menemukannya pada Mei di Ekuador," ujarnya dikutip laman The Sun.

"Varian itu menarik perhatian kami karena memiliki beberapa mutasi yang mirip dengan Beta, dan beberapa dengan Iota, Delta, Alpha dan Eta," lanjutnya.

Varian lainnya seperti Delta dan Alpha lebih mudah menyebar dibanding strain virus corona asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Seberapa menularnya varian Mu belum dipahami. Tapi, melihat pada mutasinya, varian itu memiliki potensi menyebar lebih cepat dibanding strain lainnya.

Dalam sebuah artikel di Forbes, seorang ilmuwan Amerika dan mantan profesor di Sekolah Kedokteran Harvard, William Haseltine menulis, B.1.621 jelas memiliki porensi untuk menjadi mematikan pada pasien lansia yang sudah divaksinasi dan kemungkinan memiliki potensi menjadi lebih cepat menular juga.

Meski demikian, masih terlalu dini untuk mengetahui gejala spesifik yang berhubungan dengan varian Mu. Tapi, varian ini mengikuti pola umum dari varian terakhir yang kemungkinan besar gejalanya antara lain batuk, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan indra penciuman atau perasa, atau hidung meler.

Masih belum diketahui juga vaksin bisa bekerja melawan varian Mu tapi ada beberapa tanda mengkhawatirkan. Vaksin dibuat untuk melawan strain virus asli dari Wuhan dan kemungkinan tidak seefektif melawan strain baru yang tidak dikenalinya.

WHO mengatakan bahwa Mu memiliki konstelasi mutasi yang mengindikasikan properti yang berpotensi melarikan diri dari imunitas. Disebutkan bahwa data sebelumnya menyatakan bahwa varian ini memiliki kemampuan mirip dengan varian Beta dari Afrika Selatan, mengingat sebagian besar varian yang menghindari antibodi sudah bermunculan.

"Tapi ini harus dipastikan dengan studi lebih lanjut," kata WHO.

Sebuah studi oleh para ilmuwan di Roma menemukan bahwa Mu dapat dibunuh oleh vaksin Pfizer, tapi efektivitas itu lebih rendah dibanding varian lainnya.