Jangan Lengah, Wamenkes Dante Imbau Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

Virus corona atau covid-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Jumlah kasus aktif dan angka kematian akibat COVID-19 menurun di Indonesia, sementara di sisi lain vaksinasi sedang berjalan dengan baik. Namun Wakil Menteri Kesehatan (wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono mengimbau masyarakat untuk mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India karena pelonggaran protokol kesehatan. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini masih berlangsung bertujuan agar jangan sampai Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus.

“Untuk itu kita harus mematuhi kebijakan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan pemerintah karena bertujuan untuk kebaikan kita bersama," kata Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono pada konferensi pers secara virtual, baru-baru ini.

Selain menaati protokol kesehatan, Wamenkes Dante ingatkan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi nasional tanpa pilih-pilih jenis vaksin. Sebab, menunda vaksinasi hanya karena ingin mendapat jenis vaksin tertentu malah berisiko terpapar dan idap gejala berat COVID-19.

“Tidak usah pilih-pilih vaksin. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Jika kita menunda vaksinasi akan berdampak lebih parah pada kondisi tubuh jika terkena COVID-19,” kata Wamenkes.

Diketahui, pemerintah Indonesia telah terima kedatangan vaksin Johnson & Johnson yang mana merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral. Di tahap awal ini vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya.

“Indonesia untuk pertama kalinya menerima vaksin Johnson & Johnson berjumlah 500 ribu dosis,” ujar Wamenkes Dante.

Lebih dalam, vaksin Johnson & Johnson telah memperoleh izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) dari Badan POM pada tanggal 7 September 2021 dan akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 ml.

Selain vaksin Johnson & Johnson, Pemerintah Indonesia juga menerima vaksin Sinovac dalam bentuk jadi dengan jumlah 2.075.000 dosis melalui skema bilateral yakni kerja sama dengan COVAX Facility.

Jika dihitung dari kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020 hingga tahap ke 56 dan 57, maka Indonesia sudah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin dosis jadi.

Wamenkes Dante menambahkan dengan kedatangan dua jenis vaksin tersebut Pemerintah Indonesia optimis dapat mempercepat laju vaksinasi.

"Harapannya bulan ini kita dapat mencapai 2 juta dosis vaksin per hari. Hingga 10 September kemarin kita telah menyuntikan lebih dari 112 juta dosis vaksin COVID-19,” tutur Wamenkes.