China Disebut Lakukan Eksperimen Virus Bahaya Bisa Picu Pandemi

Ilustrasi virus corona COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Reporter invetigasi yang memenangkan berbagai penghargaan, Sharri Markson memperingatkan bahwa riset virus China bisa memicu pandemi mengerikan lain jika mereka tidak dimintai pertanggungjawaban atas COVID-19.

Reporter yang sudah mengikui perjalanan pandemi saat ini sejak 18 bulan terakhir, kini menulis buku sensasional baru, What really happened in Wuhan (Apa yang sebenarnya terjadi di Wuhan).

Buku yang baru saja diterbitkan itu memberikan bukti menarik bahwa virus corona berasal dari Wuhan Institute of Virology (WIV) yang dianggap otoritas terkemuka dunia terhadap virus corona.

"Tidak ada satu hal pun yang merupakan pistol api, tapi ketika Anda menyatukan semua bukti bersama tidak diragukan lagi ada insiden di WIV dan otoritas China mengambil langkah menutupinya," ujarnya kepada The Sun.

"Ini sangat penting, ini tidak hanya merenggut 4,7 juta nyawa, ini telah mematikan kehidupan kita seperti yang kita ketahui. Orang-orang kehilangan pekerjaan mereka, bisnis bangkrut, anak-anak tidak ke sekolah, semua kehidupan kita sudah jungkir balik," lanjutnya.

Dia pun menegaskan bahwa untuk mencegah pandemi lainnya, kita harus benar-benar mengetahui bagaimana ini bermula.

"Dan fakta ada riset biologi bahaya yang dilakukan di lab-lab di China yang tidak memiliki standar sama dengan lab Australia, Inggris, dan Amerika dan di mana itu tidak terlihat," katanya lagi.

Penulis yang mengklaim saat ini tidak ragu lagi bahwa virus yang telah membunuh lebih dari 4,7 juta nyawa di seluruh dunia, berasal dari lab yang sama, telah mempublikasi bukti dari petunjuk genetik di dalam virus itu sndiri, aktivitas mencurigakan sebelum China mengakui bahwa ada masalah, dan usaha yang tengah dilakukan untuk menutupinya.

WIV terletak tak jauh dari pusat virus dan diketahui melakukan eskperimen 'Frankenvirus' yang berbahaya.

Markson menghadapi serangan kritik karena dia menginvestigasi asal muasal virus corona. Pada awalnya, dia disebut sebgaai pembuat teori konspirasi.