BPJS Permudah Dokter Cek Riwayat Kesehatan Melalui i-Care JKN
- vstory
JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merilis i-Care JKN, sebuah aplikasi inovatif yang memberikan kemudahan akses kepada fasilitas kesehatan untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN selama satu tahun terakhir. Dalam upaya mendukung transformasi mutu layanan kesehatan, inovasi ini bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta JKN.
"Peserta BPJS itu kemana aja dia bisa tahu rekam medisnya dan ada password dan hanya melalui inform concern dia," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, dalam peluncuran Integrated Medical Record JKN (ICareJKN), di Jakarta, Kamis 22 Juni 2023.
Tujuan utama dari pengembangan i-Care JKN ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan dalam mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN. Dengan adanya akses terhadap , riwayat pelayanan sebelumnya, dokter dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan tepat kepada peserta JKN.
"Peluncuran aplikasi i-Care JKN merupakan langkah nyata dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan kepada peserta JKN. Dengan adanya aplikasi ini petugas medis akan mendapatkan kemudahan dalam melihat riwayat pelayanan kesehatan peserta dalam kurun waktu satu tahun terakhir, " jelasnya.
Dalam pengembangan aplikasi I-Care JKN, BPJS Kesehatan sangat memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data pribadi peserta. Petugas medis tidak diperkenankan mengakses riwayat pelayanan peserta JKN tanpa persetujuan.
"Dokter kemudian bisa tahu kira-kira dia sudah ke faskes mana saja, riwayat penyakitnya apa saja, diagnosisnya apa saja, obat yang telah diberikan apa, apakah yang bersangkutan itu katakan alergi obat. Ini sangat membantu karena orang dari Papua, periksa ke Jakarta, dokternya bisa tahu," imbuhnya.
Sebelum menampilkan riwayat pelayanan, peserta JKN akan diberikan persetujuan tindakan medis sebagai persetujuan bahwa mereka mengizinkan akses tersebut oleh petugas medis. Ada pun aplikasi I-Care ini sudah terafiliasi dengan aplikasi JKN dan tengah diujicoba di 25 rumah sakit di Indonesia.
"Uji coba di 25 rumah sakit dahulu, nanti bisa berkembang. Tersebar di seluruh indonesia. RS nya di jateng, jatim, ada di sumatera dan macam-macam. Fasilitas RS (untuk uji coba) sudah memenuhi persyaratan jangan sampai belum punya komputer. (Masyarakat) Bisa akses tapi harus ada passwordnya, bisa di hapenya," imbuhnya.
Data riwayat pelayanan kesehatan pasien memainkan peran penting bag dokter dalam memberikan perawatan yang optimal. Melalui i-Care JKN, dokter dapat merencanakan perawatan yang sesual berdasarkan data yang lebih real-time, aktual, dan faktual.
"BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital yang berkelanjutan dan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Program JKN," tambahnya.
Fitur ini juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara dokter, terutama sat pasien dirujuk ke dokter atau spesialis lain. Aplikasi i-Care JKN akan dimplementasikan pada aplikasi Care dan SIM RS melalui skema bridging.
"Melalui I-Care JKN dan inovasi lainnya, kami berharap dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan secara menyeluruh kepada peserta JKN. Hal ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses pelayanan medis yang diberikan, serta mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara," pungkas Ali Ghufron.