Seberapa Efektif Transplantasi Ginjal untuk Pasien Gagal Ginjal?
- Instagram @selenagomez
JAKARTA – Ginjal diketahui memiliki peran dan fungsi yang vital yakni untuk menyaring dan membuang zat sisa, cairan, mineral, dan racun yang ada di dalam tubuh melalui urine. Namun pada saat seseorang didiagnosis dengan gagal ginjal, fungsi ginjal mengalami penurunan dimana zat yang seharusnya dibuang akan menumpuk dalam tubuh.
Oleh sebab itu, seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik akan menjalani terapi yang dapat menggantikan fungsi ginjal.
Pada tahap awal biasanya pasien gagal ginjal akan menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Namun jika fungsi ginjal sudah sangat menurun akibat gagal ginjal kronis stadium akhir, transplantasai ginjal dipercaya lebih baik dalam membantu memperpanjang hidup dan kualitas hidup pasien.
Hal tersebut dibenarkan oleh spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, Dr. Dina Nilasari PhD, Sp.PD-KGH dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 3 Agustus 2023.
"Transplantasi ginjal merupakan salah satu terapi pengagnti ginjal yang terbaik saat ini disamping itu ada cuci darah dan yang satunya lagi filtrasi penyaringan melalui perut pasien ada tiga modalitas itu. Dan yang terbaik memang tranplantasi ginjal," ungkap dia.
Namun tidak semua pasien gagal ginjal kronik dapat menjalani transplantasi ginjal. Diungkap Dina ada beberapa kriteria pasien yang tidak bisa menjalani transplantasi ginjal.
"Ada beberapa yang tidak disarankan menjalani transplantasi ginjal beberapa diantaranya termasuk harapan hidup pasien tidak panjang, pasien tidak bisa hidup dalam lima tahun ke depan atau angka harapan hidupnya kurang dari lima tahun biasanya ini pada pasien yang gagal jantung yang berat," kata dia.
"Kemudian ada kanker aktif, kemudian gangguan paru yang berat. Kondisi fisik yang menyebabkan tubuh infeksi berat, pasien di ICU, harapan hidup tidak panjang, itu tidak dianjurkan transplantasi ginjal," tambah Dina.
Sementara itu, bukan hanya pasien saja, untuk mereka yang ingin mendonorkan ginjal juga harus memenuhi beberapa persyaratan mulai dari pendonor harus sehat fisik dan mental, dalam hal ini screening penyakit tertentu atau tidak, apakah pasien ini cocok menjadi donor atau tidak.
Sebab kata Dina dokter juga memiliki kewajiban untuk melindungi pendonor agar tidak mengalami masalah ginjal di kemudian hari. Kemudian untuk prosedur transplantasi ginjal sendiri, kata Dina juga bergantung pada pendonor.
"Pertama pendonor hidup dan kedua pendonor orang yang sudah mati. dari situ bisa tentukan untuk living donor kita cek penyakit apa ada diabetes, hipertensi yang bisa berpotensi alami gangguan ginjal pada pasien di kemudian hari," katanya.
"Kemudian bagaimana kondisi ginjal apakah cocok dengan penerima apabila melakukan pengecekan sudah cocok baru prosedur dilakukan. Tapi diliat lagi kondisi paru jantung pada keduanya," jelasnya lagi.