Bikin Puluhan Orang di Thailand Meninggal, Ini 3 Alasan Cuaca Panas Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/katemangostar

THAILAND – Beberapa hari belakangan cuaca panas ekstrem melanda wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Bahkan kematian dilaporkan akibat cuaca panas ekstrem di Thailand.

Pemerintah Thailand mengumumkan, 30 orang meninggal dunia akibat serangan panas. Lantas, apa kaitan antara cuaca panas ekstrem dengan kematian? Berikut ini beberapa penyebab kematian akibat panas ekstrem seperti dilansir dari laman NPR.org, Kamis 2 Mei 2024. Yuk, scroll!

1. Kegagalan organ yang disebabkan oleh sengatan panas

Ketika suhu sekitar mendekati suhu internal tubuh Anda, yaitu sekitar 37 derajat, tubuh Anda mulai mendingin melalui pendinginan evaporatif, yang lebih dikenal sebagai berkeringat. Namun saat cuaca sangat lembap, keringat tidak akan menguap dan mendinginkan Anda.

Ilustrasi cuaca panas

Photo :
  • Pixabay

“Saat tubuh terkena panas, tubuh akan mencoba mendinginkan dirinya dengan mengalirkan lebih banyak darah ke kulit,” ujar Profesor of Heat and Health dari University of Sydney, Ollie Jay.

Artinya, lebih sedikit darah dan lebih sedikit oksigen yang masuk ke usus. Jika kondisi ini berlangsung cukup lama, usus Anda bisa menjadi lebih permeabel.

"Jadi, hal-hal buruk seperti endotoksin yang biasanya tinggal dan menetap di dalam usus mulai bocor keluar dari usus, memasuki sirkulasi. Dan itu memicu serangkaian efek yang pada akhirnya mengakibatkan kematian," jelasnya. 

Misalnya, racun tersebut dapat mengaktifkan sel darah putih, kata Camilo Mora, ilmuwan iklim dan profesor di Universitas Hawaii di Manoa yang telah meneliti bagaimana panas dapat berakibat fatal. 

"Mereka berkata, Ya Tuhan, kita sedang diserang saat ini. Dan sel darah putih akan menyerang kontaminasi dalam darah ini, sehingga menyebabkan koagulasi atau pembekuan darah," kata Mora. 

Gumpalan tersebut dapat menyebabkan kegagalan banyak organ.

"Dan pada titik ini, hal ini tidak dapat diubah lagi," tambah Jay.

2. Sebabkan serangan jantung

Penyebab kedua orang meninggal karena panas ekstrem juga berkaitan dengan tubuh yang memompa darah lebih banyak ke kulit. Artinya jantung akan memompa lebih cepat yang dapat membuat seseorang merasa pusing. Alhasil tekanan darah menjadi tinggi.

"Detak jantung kita mungkin 60 kali per menit, dan tiba-tiba kita meminta jantung berkontraksi 100 kali per menit, 110 kali per menit. Jadi sekarang Anda meminta jantung melakukan lebih banyak pekerjaan," ungkap Jay.

Lonjakan detak jantung tersebut dapat menjadi pemicu serangan jantung, katanya, terutama bagi orang lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit jantung bawaan.

3. Dehidrasi sebabkan gagal ginjal

Bahaya mematikan ketiga, berkaitan dengan cairan tubuh yang hilang akibat panas ekstrem. Orang bisa berkeringat sebanyak satu setengah liter per jam.

Dan jika Anda tidak menghidrasi tubuh, Anda akan mengalami dehidrasi dan volume darah menyusut, yang membuat tekanan darah lebih sulit dipertahankan. Alhasil ini bisa bisa membebani kerja jantung dan ginjal Anda.

"Orang dengan gangguan ginjal berisiko lebih besar mengalami dampak kesehatan negatif selama paparan panas ekstrem," kata Jay.

Mora mencatat bahaya lain terhadap ginjal yang dihadapi oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan yang bekerja di bawah langsung sinar matahari. Rhabdomyolysis, menyebabkan jaringan otot rusak, melepaskan protein ke dalam darah yang dapat menyumbat ginjal. Hal ini biasanya terjadi pada fase akut serangan panas. 

Jay mengatakan ada juga beberapa bukti bahwa kebiasaan bekerja di luar ruangan dalam cuaca panas tanpa hidrasi yang tepat dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

Apa yang dapat Anda lakukan agar tetap aman?

Pertama dan utama, perhatikan tanda-tanda awal kelelahan akibat panas ringan, seperti sakit kepala, pusing, lesu, merasa tidak enak badan secara umum.

Jika itu terjadi, kata Jay, langsung pergi ke tempat yang teduh. Lalu minumlah banyak air dan basahi pakaian dan kulit Anda. Merendam kaki Anda dalam air dingin juga bisa membantu.

Jay mengatakan tujuannya adalah untuk menenangkan diri sehingga Anda tidak mengalami kelelahan akibat panas yang parah, di mana Anda mungkin mulai muntah atau kehilangan koordinasi, yang merupakan tanda-tanda gangguan neurologis.

Jika suhu inti tubuh Anda naik hingga sekitar 40 derajat, kata Jay, di situlah Anda berisiko terkena sengatan panas.