Kenali Penyebab dan Tanda-tanda Alergi Sinar Matahari

Ilustrasi wanita terpapar sinar matahari
Sumber :
  • istockphoto

VIVAlife - Sinar matahari telah lama diketahui bermanfaat dalam membantu tubuh memproduksi vitamin D. Baru-baru ini, sinar matahari juga diketahui mampu meningkatkan hormon endorfin, yang bisa membuat suasana hati lebih baik. Meski demikian, tak semua orang bisa terpapar sinar matahari. Alih-alih sehat, tubuh mereka justru terkena alergi.

Seperti dilansir laman Femguide, dalam beberapa kasus hanya terjadi ruam kecil berwarna kemerahan atau kulit bersisik saat terkena sinar matahari. Tetapi, ada pula kasus-kasus alergi parah yang sangat ekstrem sehingga tidak memungkinkan bagi pasien berada di luar ruangan dan terkena sinar matahari langsung.

Alergi sinar matahari yang ringan dapat disebabkan oleh faktor genetik. Jika seseorang dalam keluarga alergi terhadap cahaya matahari atau memiliki alergi kronis lainnya, Anda mungkin mewarisi hipersensitivitas ini dalam sistem kekebalan tubuh.

Obat-obat tertentu bahkan justru dapat meningkatkan risiko. Untuk itu, Anda dianjurkan berhati-hati dapat memilih jenis obat-obatan. Paparan bahan kimia ditambah sinar matahari juga dapat menyebabkan iritasi dan membuat alergi bereaksi.

Pemakaian parfum, pembersih wajah, lotion atau produk kecantikan yang mengandung bahan kimia lain, memungkinkan Anda menjadi lebih rentan terhadap paparan cahaya matahari. Kondisi kulit lain seperti eksim atau dermatitis juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap alergi sinar matahari ringan.

Terdapat beberapa obat-obatan dan salep topikal yang dapat digunakan untuk meringankan gejala alergi sinar matahari. Untuk pencegahan sederhana, Anda dapat menggunakan tabir surya saat akan berkegiatan di luar ruangan. Selain itu, kenakan lengan panjang dan celana panjang atau rok panjang sehingga seluruh kulit Anda selalu tertutup. (eh)