Alasan Playdate Penting bagi Tumbuh Kembang Anak

Anak tertawa dan bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Mengenalkan si kecil dengan dunia luar, tentu menjadi bagian dari proses tumbuh kembang anak. Tentu saja mereka harus dikenalkan dengan dunia sosial, untuk memudahkan dalam bersosialisasi di kemudian hari.

Itu salah satu fungsi main bersama teman dibandingkan dengan ketika anak main sendiri. Para orangtua sekarang menyebutnya playdate, di mana anak bermain bersama dengan teman seumuran atau anak-anak lain.

Psikolog Saskhya Aulia Prima M.Psi, mengatakan, playdate memiliki peranan penting bagi perkembangan anak, terutama dalam hal sosialisasi.

Menurut dia, anak usia satu tahun ke bawah, di usia enam atau tujuh bulan biasanya mulai takut dengan orang asing dan itu merupakan hal yang normal.

"Lewat dari satu tahun dan seterusnya itu kan memang harus bergaul sama orang. Ada anak yang emang dia sudah 'gampangan' banget. Ketemu orang baru, nggak apa-apa. Tapi untuk anak-anak yang tertutup, kalau tak dari kecil kita biasakan keluar, bisa sulit. Jadi saat sekolah susah, ketemu orang baru juga susah," ujar psikolog dari TigaGenerasi itu.

Di situ letak pentingnya playdate atau main bersama teman seumuran. Anak harus tahu bahwa mereka tidak hidup sendiri. Mereka harus dibiasakan dengan kehadiran orang lain di luar anggota keluarga.

Jika si kecil masih merasa takut dengan orang asing, Saskhya mengatakan hal tersebut bukan masalah besar. Yang pasti orangtua memang sebaiknya membiasakan buah hati untuk melakukan playdate.

Selain agar tidak takut dengan orang lain, lewat playdate, orangtua bisa mengajari mereka bagaimana berperilaku di dunia sosial.

"Sebenarnya di dunia sosial itu nggak ada salah atau benar, tapi pantas-pantasnya bagaimana. Misalnya, kalau ngomong itu bergantian atau kalau temannya memegang mainan, jangan langsung direbut. Nah, itu kan hanya bisa dipelajari anak ketika dia mendapatkan feedback sosial," ujar Saskhya.

Ia melanjutkan, dalam hal bermain, memang ada stage yang semakin lama semakin membuat anak berkembang.

"Kalau masih setahun, mungkin belum mau bicara ke anak lain. Dua sampai tiga tahun, mungkin sudah ngomong, main bareng, meski mainnya masih sendiri-sendiri. Nanti di tiga ke empat tahun, dia sudah mulai main bareng. Empat sampai lima tahun, sudah sibuk sendiri sama teman," ujar dia.

Tentu hal itu terjadi secara alami, sehingga orangtua tak perlu khawatir. Pemaknaan anak mengenai kebersamaan dalam bermain di setiap usia juga berbeda, dari mulai masih egois, sampai mereka bisa belajar untuk mulai berbagi dengan teman.

Lalu ideal, berapa kali dalam seminggu orangtua mengajak anak untuk playdate? Saskhya mengatakan, tidak ada formula terkait hal itu. Yang terpenting selalu menyempatkan waktu untuk mengajak anak playdate.

Yang tak kalah penting, sebenarnya playdate anak bersama orang tua. Itu wajib dilakukan setidaknya 10-15 menit sehari. Sesibuk-sibuknya orangtua sebaiknya menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama sang buah hati.

Saskhya mengatakan, waktu tadi jangan digunakan untuk menanyakan si kecil apa saja yang dilakukan mereka di sekolah. Gunakan kesempatan tersebut untuk bermain agar anak terhindar dari stres.

"Lebih ke time bonding orangtua sama anak. Interaksinya minimal sesibuk-sibuknya 10-15 menit harus disempatkan," ujar dia.