Jangan Bawa Ponsel ke Tempat Tidur, Ini Alasannya

Ilustrasi tidur
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id - Kualitas tidur berpengaruh terhadap produktivitas, fungsi kognitif dan psikologis. Untuk itu banyak ilmuwan yang menyarankan tidur sebaiknya delapan jam setiap malam.

Dan masih banyak hal lain terkait kualitas tidur yang bisa berpengaruh pada tubuh. Namun, kemajuan teknologi terkadang justru membuat kualitas tidur memburuk. Seperti kebiasaan mendekatkan ponsel di bantal, atau menonton televisi hingga larut malam.

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang kualitas tidur, seperti dilansir
Huffington Post.


Ponsel ganggu kualitas tidur

Sepertiga orang Amerika selalu mengecek ponsel mereka sebelum tidur, bahkan setiap lima menit sekali. Sebuah studi dari National Academy of Science menemukan bahwa terkena cahaya yang terpancar dari alat elektronik sebelum tidur bisa menyebabkan orang sulit tidur, memengaruhi perubahan jam tidur dan keesokan harinya akan membuat cepat mengantuk.


Kecerdasan emosional


Kurang tidur bisa membuat orang menjadi kurang sensitif pada kebutuhan orang lain. Penelitian dari University of California menemukan bahwa kekurangan waktu tidur akan menghalangi kemampuan seseorang untuk bisa membaca emosi orang lain, yang merupakan kunci dari kecerdasan emosional.


Meditasi


Meditasi terkenal bisa menurunkan tingkat stres, mengurangi perasaan gelisah dan depresi, dan memicu respon santai pada tubuh. Ahli psikologi dari Universitas California Selatan menemukan bahwa enam minggu latihan meditasi bisa meningkatkan kualitas tidur bagi orang dewasa.


Akses ingatan

Penelitian dari University of Exeter di Inggris menemukan bahwa tidur tidak hanya membantu kita untuk menyimpan ingatan, namun juga membantu memudahkan kita untuk mengingat dan menggunakan hal-hal yang ada di dalam ingatan.


Peneliti menemukan bahwa setelah tidur, orang akan mampu mengingat fakta yang biasanya tidak bisa ditemukan saat orang sedang dalam kondisi sadar.


Cegah Alzheimer


Kualitas tidur yang buruk ternyata berperan dalam memperburuk masalah ingatan dan bisa meningkatkan penyakit Alzheimer.  "Selama beberapa tahun terakhir, hubungan antara tidur, beta-amyloid, ingatan dan gangguan Alzheimer telah tumbuh lebih kuat," ujar ahli syaraf Berkeley, William Jagust.