Wanita Sering Bercinta Lebih Sedikit Risiko Kanker Mulut
Selasa, 16 Februari 2016 - 10:31 WIB
Sumber :
- Hdwallpapers
VIVA.co.id - Wanita yang sering bercinta mempunyai sedikit risiko terhadap kanker mulut, kata peneliti. Kanker tersebut terkait dengan Human Papillomavirus atau HPV, salah satu infeksi menular seksual yang paling umum.
Baca Juga :
Para peneliti mengatakan kepada Asosiasi Penelitian Amerika dalam pertemuan tahunan bahwa pria mempunyai potensi dua kali untuk mengembangkan penyakit.
Gypsyamber D'souza, yang mengajar epidemiologi di John Hopkins University Baltimore, Maryland, mengatakan orang kulit putih paruh baya berisiko sangat tinggi dibandingkan ras lain. Ia mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa laki-laki banyak yang melakukan oral seks pada usia yang sangat muda, dibandingkan dengan generasi terdahulu.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa untuk pria, jumlah pasangan yang melakukan oral seks meningkat, risiko infeksi HPV oral juga meningkat," kata D'souza, seperti dilansir laman Daily Mail.
Tapi, dengan wanita, jumlah pasangan seksual tidak terlihat adanya risiko peningkatan.
"Membandingkan pria dan wanita dengan jumlah yang sama dari pasangan seksual, pria jauh lebih mungkin untuk terinfeksi dengan HPV oral daripada wanita," katanya.
Selain itu, wanita yang memiliki lebih banyak pasangan seks vaginal, menghadapi risiko yang lebih rendah dari infeksi HPV oral," katanya.
Alasannya mungkin, ketika wanita pertama kali terkena HPV vagina, mereka merespons dengan imun yang mencegah mereka mendapatkan infeksi HPV oral. Tapi, tampaknya pria tidak memiliki respons imun yang sama kuat.
"Pria tidak hanya lebih mungkin terinfeksi dengan infeksi HPV oral daripada wanita, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa setelah Anda terinfeksi, pria cenderung jarang sekali membersihkan infeksi ini daripada wanita, hal ini lebih berkontribusi untuk risiko kanker."
"Pria tidak hanya lebih mungkin terinfeksi dengan infeksi HPV oral daripada wanita, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa setelah Anda terinfeksi, pria cenderung jarang sekali membersihkan infeksi ini daripada wanita, hal ini lebih berkontribusi untuk risiko kanker."
Oral seks dapat meningkatkan kanker kepala dan leher sebesar 22 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Januari di Journal of American Medical Association (JAMA).