Manfaat Mengejutkan ASI, Anak Lebih Santun

Ilustrasi ibu-ibu menyusui.
Sumber :
  • REUTERS/Christinne Muschi

VIVA.co.id - Saat ini semakin banyak ibu yang memutuskan memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya, karena semakin tingginya tingkat kesadaran para Ibu tentang pentingnya manfaat ASI bagi tumbuh kembang anak ke depannya.

Bahkan dunia internasional mengakui, angka breastfeeding Indonesia naik. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan, angka 38 persen, dan kini naik hingga 65 persen. Salah satu dari 12 indikator keluarga sehat adalah upaya perbaikan gizi difokuskan pada target pemberian ASI eksklusif pada bayi selama enam bulan.

ASI disebut sebagai makanan paling super bagi seorang anak, hingga berusia enam bulan setidaknya. Karena di dalam ASI tedapat berbagai kandungan zat gizi yang lengkap. Di antaranya seperti karbohidrat, protein, multi vitamin dan mineral yang lengkap dan mudah diserap, serta tidak mengganggu fungsi ginjal bayi yang lemah.

ASI juga mengandung sel darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon, protein, asam amino dan DHA. Karena itu, saat bayi berusia 0 hingga enam bulan, sebaiknya hanya diberikan ASI.

Dengan berbagai manfaat dan kelebihannyan, ASI menjadi satu-satunya sumber makanan yang disarankan untuk bayi. Karena baik bagi Ibu dan anak, ASI memberikan banyak manfaat.

Seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan alergi, membuat berat badan bayi ideal, sedangkan untuk Ibu, dengan menyusui mengurangi risiko kanker payudara, menunda kesuburan, mengurangi perdarahan setelah melahirkan, bisa mendapatkan kembali berat badan seperti sebelum hamil.

Selain manfaat yang sudah banyak diketahui tersebut, nyatanya ASI masih menyimpan manfaat mengejutkan. ASI mampu memberi tidak hanya stimulasi, dengan mengelus dan menggendong bayi yang membuat bayi mendapatkan kedamaian di kejiwaan dan otaknya juga terbuka lebih banyak.

"Dengan memberikan ASI, menjadikan kita untuk mengingat semua kaum perempuan adalah jasanya untuk membawa negara kita menjadi negara yang baik dan kompetitif dengan negara global," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeleok, usai membuka acara Puncak Peringatan Hari Gizi Nasional ke-56, di Bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2016.

"Tanpa breastfeeding, kelainan mental hampir 80 persen. Breastfeeding tidak hanya baik untuk fisik tapi juga mental," ujar Nila. Karena itulah, dengan ASI selain meningkatkan IQ juga sekaligus EQ. "Dengan menyusui akan memperkuat bonding dengan anak, dan tentu semua orangtua ingin anak-anaknya santun."

(mus)