Bahaya Merokok Shisha Satu Jam Seperti Hisap 100 Rokok

Ilustrasi Menghirup shisha
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Menghisap shisha sebagai pengganti rokok belakangan kembali tren di kalangan masyarakat Indonesia saat ini. Namun jangan kira menghisap shisha sebagai pengganti rokok tembakau lebih aman untuk kesehatan.

Menurut Dr Deffy dari Meetdoctor, merokok shisha justru lebih berbahaya dibandingkan merokok tembakau biasa. Bahkan menurut World Health Organization (WHO), merokok shisha selama satu jam sama bahayanya seperti mengisap 100 rokok.

"Seperti rokok, shisha mengandung tembakau dan kandungan beracun lain seperti nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik, dan timah," terang Deffy.

Meski kandungannya sama, ternyata asap shisha lebih beracun daripada rokok tembakau.

Jika dibandingkan dengan sebatang rokok tembakau, asap shisha mengandung arsenik dan nikel yang lebih tinggi. Kandungan tar 36 kali lebih tinggi dan karbon monoksida 15 kali lebih tinggi.

Tak hanya shisha yang berbahaya untuk kesehatan. Belakangan rokok elektrik yang juga tengah menjadi tren di kalangan masyarakat juga dianggap memiliki bahaya yang sama dengan rokok biasa.

Bahkan menghirup uap dari rokok elektrik bisa juga dikatakan sebagai perokok pasif.

"Dari berbagai banyak penelitian kesehatan yang ada, rokok elektrik memiliki pengaruh yang sama berbahayanya dengan rokok biasa." katanya.

Anjuran untuk tidak menggunakan rokok elektrik di dalam ruangan juga sangat disarankan karena produk ini bisa mengeluarkan racun seperti rokok biasa.

"Meski tidak mengeluarkan asap, uap rokok elektrik yang mengandung zat kimia berbahaya juga dapat menimbulkan polusi udara. Dengan seseorang menghirup uap dari hasil rokok elektrik ini maka bisa dikatakan sebagai perokok pasif juga." ujar dia.