Perki Klaim Penanganan Penyakit Kardiovaskular Sudah Maju

Konferensi pers Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki)
Sumber :
  • Viva.co.id/Putri Firdaus

VIVA.co.id - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) menyelenggarakan Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association (ASMIHA) ke-25 di Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, hari ini. Pertemuan ini mengangkat tema Memjembatani Kesenjangan dalam Layanan Kardiovaskular dan Tantangan yang Dihadapi.

Ketua Perki, Anwar Santoso mengatakan bahwa, pelayanan dalam penanganan penyakit kardiovaskular di Indonesia sudah bisa disetarakan dengan luar negeri.

"Pelayanan kardiovaskuler di Indonesia sudah sangat maju, bahkan bisa disejajarkan dengan mitra kita dengan teman-teman kita dari Malaysia, Singapura, Brunei, Eropa, Amerika. Dan dari segi medical services kita memiliki kualitas dan kompetensi yang sama," kata dia, Jumat, 15 April 2016.

Namun, pelayanan yang sudah maju tersebut dirasa belum mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia, mengingat standarisasi tata laksana yang berbeda-beda di setiap wilayah dan kompetensi para dokter yang belum merata.

Oleh karena itu, Daniel Tobing selaku Ketua ASMIHA menyampaikan bahwa standarisasi ilmu dan tata laksana perlu diberikan kepada seluruh dokter di Indonesia termasuk dokter umum agar kompetensinya dapat ditingkatkan secara merata. Salah satunya dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan ASMIHA.

"ASMIHA kali ini menjembatani kekurangan tersebut dengan mengadakan workshop, symposium, joint symposium. Workshop ini merupakan workshop yang applicable kepada mereka dokter umum di pelayanan primer," katanya.

Selain kualitas, PERKI juga berusaha meningkatkan kuantitas spesialis kardiovaskuker melalui 12 pusat pendidikan di Indonesia. Tahun ini, sebanyak 152 dokter spesialis jantung baru akan dilantik dan bergabung dengan PERKI.

Dia menargetkan pada 2019 dan 2020, Indonesia akan memiliki 1.400-1.500 dokter spesialis jantung.