Kenali Fase dan Penanganan Nyeri Lutut
VIVA.co.id – Nyeri lutut tidak hanya menyerang mereka yang sudah berusia lanjut, karena anak-anak pun kini bisa mengalaminya. Nyeri ini dapat diakibatkan oleh berbagai macam hal seperti trauma atau cidera saat berolahraga atau melakukan aktivitas ringan, tubuh yang jarang bergerak, dan obesitas.
dr. Ade Sri Wahyuni, SpRM, pakar Nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta mengatakan bahwa terdapat tiga fase perkembangan nyeri lutut yaitu fase akut, fase sub akut, dan fase kritis.
"Kalau nyeri lutut fase akut biasanya satu sampai dua minggu, tapi 24 jam pertama boleh dinyatakan sebagai fase akut," kata dr. Ade ketika ditemui di Jakarta Pain and Spine Center, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Mei 2016.
Fase akut biasanya terjadi saat 24 jam pertama. Untuk penanganannya dapat dilakukan sendiri dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression dan Elevation). Rest mengistirahatkan bagian yang nyeri, kemudian mengompres dengan es dan memposisikan bagian lutut yang nyeri menjadi lebih tinggi
Untuk fase sub akut, biasanya ketika sudah melebihi 24 jam. Keadaan lutut harus distabilisasikan dengan meningkatkan latihan otot-otot di sekitar lutut, sedangkan fase kronis, penanganan biasanya dilakukan melalui proses rehabilitasi.
Menurut dr. Ade, kesembuhan pada nyeri lutut tergantung pada penyebab dan jenis nyeri yang diderita. Nyeri akibat osteoarthritis (radang sendi lutut) tidak dapat disembuhkan karena bersifat degeneratif atau disebabkan oleh faktor usia, namun nyeri jenis ini dapat diperlambat perkembangannya dan diredakan rasa nyerinya.
"Bisa atau tidak (untuk sembuh) tergantung dari jenis nyeri dan penyebabnya. Kalau osteoarthritis bisa dikatakan tidak bisa disembuhkan karena bersifat degeneratif tapi bisa dihambat agar grade-nya tidak menjadi lebih tinggi dan nyerinya dapat diatasi. Perlambatan tersebut bertujuan agar pasien tetap aktif dan kualitas hidupnya tetap baik," jelas dia.
Ia mengatakan bahwa pada prinsipnya, penanganan nyeri lutut lebih kepada mengurangi beban sendi lutut kaki, memperkuat otot sekitar lutut, dan memberikan nutrisi pada lutut.
(ren)