Lindungi Diri dari Virus Zika, Ini Tipsnya

Virus Zika dalam foto yang dirilis CDC AS.
Sumber :
  • REUTERS/CDC/Cynthia Goldsmith/Handout via Reuters

VIVA.co.id – Kabar menyebarnya virus Zika hingga ke Singapura telah meningkatkan kewaspadaan warga Indonesia akan kemungkinan virus berbahaya itu masuk ke negara ini.

Bagi Anda yang baru mendengar virus ini, Anda perlu memahami bahwa virus yang dibawa oleh nyamuk ini bisa menyebabkan microcephaly, yakni ukuran kepala kecil yang abnormal yang merupakan kondisi bawaan terkait dengan pertumbuhan otak yang tidak sempurna.

Selain itu, Zika juga bisa menyebabkan sindrom Guillain-Barré. Pada ibu hamil yang terkena Zika juga bisa menyebabkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

Menurut situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Zika adalah flavivirus yang dibawa oleh nyamuk yang pertama kali teridentifikasi di Uganda pada tahun 1947.

Gejala virus Zika mirip dengan virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya seperti demam berdarah, yakni demam, ruam kulit, konjungtivitis, nyeri otot dan sendi, rasa tidak enak, dan sakit kepala. Gejala ini biasanya ringan dan berlangsung 2-7 hari.

Virus Zika sebagian besar tertular ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dari genus Aedes, sebagian besar adalah Aedes aegypti yang ada di wilayah tropis.

Karena itulah, salah satu cara terbaik melindungi diri dari penyebaran virus ini adalah menghindari gigitan nyamuk. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan pakaian yang menutup sebagian besar anggota tubuh, disarankan dengan warna yang ringan.

Selain itu, gunakan penghalang fisik seperti kaca, serta tutup jendela dan pintu rapat-rapat. Gunakan kelambu saat tidur atau oleskan krim anti nyamuk. Pada anak-anak yang masih belum bisa melindungi diri, orangtua harus ekstra perhatian.

Di sekitar rumah, Anda juga harus memperhatikan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti ember, drum, pot, selokan, dan ban bekas.