Studi: Merokok Bisa Kurangi Bobot Tubuh

Timbangan berat badan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Tidak banyak yang tahu, merokok dapat memiliki efek yang signifikan terhadap asupan makanan. Menurut penelitian, hal ini dapat menyebabkan perokok mengonsumsi 152 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak merokok.

Dikutip dari Boldsky, pengurangan asupan makanan ini terkait dengan efek dari merokok terhadap hormon ghrelin, hormon rasa lapar. Akibatnya, berhenti merokok bisa mengurangi bobot tubuh.

"Studi ini menemukan bahwa merokok memiliki efek akut pada asupan energi yang dapat dimediasi oleh perubahan dalam tingkat ghrelin," kata ketua peneliti, Konstantina Zachari dari Universitas Harokopio di Athena, Yunani.

Peneliti juga mengungkapkan, menghentikan kebiasaan merokok dapat menyebabkan obesitas. Karena itu, remaja, khususnya wanita mungkin akan terus merokok untuk mengontrol berat tubuhnya.

Bertambahnya berat badan usai berhenti merokok merupakan faktor yang mengurangi motivasi orang, terutama wanita untuk menghentikan kebiasaan merokok. Sebab, peningkatan asupan makanan usai berhenti merokok dapat menjadi penyebab naiknya bobot tubuh.

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh akut merokok dan berhenti merokok terhadap asupan makanan, perasaan, dan hormon subjektif yang berhubungan dengan nafsu makan. Penelitian tersebut melibatkan 14 laki-laki sehat untuk berpartisipasi dalam dua percobaan setelah tidak merokok dan makan seharian.

Percobaan pertama, mereka mengisap dua batang rokok yang biasa diisap dan yang kedua, mereka memegang rokok tanpa menyalakannya. Hasil penelitian ini dipresentasikan saat 2016 European Respiratory Society (ERS) International Congress di London, baru-baru ini.