Pentingnya Memulai Asuransi di Usia Muda

Ilustrasi asuransi.
Sumber :

VIVA.co.id – Ada pergeseran pilihan pekerjaan yang terjadi pada generasi muda saat ini. Kini status karyawan tetap di sebuah perusahaan atau menjadi pegawai negeri sipil bukan lagi menjadi pilihan prioritas, tapi mereka lebih memilih pekerjaan yang lebih memuaskan dirinya.

"Anak muda generasi sekarang berbeda, mereka berpikir tidak butuh stabilitas kerja sebagai PNS atau bekerja di perusahaan besar. Tapi mencari pekerjaan yang penting bisa makan dan memuaskan dirinya," kata Enda Nasution, blogger sekaligus pelaku bisnis start-up saat acara peluncuran Asuransi JS Sinergy di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 30 November.

Meski memberikan kepuasan dan lebih menyenangkan, tapi pekerjaan ini juga penuh risiko. Berbeda dengan bekerja di sebuah institusi pekerjaan yang terjamin segala sesuatunya, bekerja sendiri sangat tergantung pada diri si pekerja.

Artinya, jika sakit maka tidak ada pekerjaan yang diselesaikan dan tidak ada pekerjaan artinya tidak mendapatkan pendapatan. Karenanya, Enda menganjurkan agar pekerja tipe seperti ini bukan hanya selalu menjaga kesehatan tapi juga melakukan perlindungan diri dengan asuransi.

"Kita juga butuh management skill baik dari sisi bisnis yang kita jalani termasuk untuk diri kita sendiri," kata Enda.

Sementara itu, pakar teknologi muda Indonesia Alamanda Shantika mengatakan, generasi muda produktif usia 25-40 tahun harus memikirkan sebuah perlindungan yang bisa mendukung pekerjaan.

"Semakin ke sini generasi muda terutama Gen Y pola pikirnya sudah berubah, tidak lagi cari uang untuk diri sendiri tapi juga bagaimana berkontribusi untuk dunia. Tapi, untuk bisa berkontribusi mereka harus punya rencana yang baik agar hidup tetap stabil," katanya.

Salah satu rencana yang harus dilakukan adalah membuat perlindungan diri dengan asuransi. Dengan asuransi, kata Alamanda, kita bisa membuat diri kita lebih disiplin untuk menyisihkan uang sebagai tabungan masa depan.

"Selain itu tentunya memberikan proteksi untuk diri sendiri dan keluarga. Jika sesuatu terjadi pada diri kita, dengan asuransi, kita tidak perlu membebani keuangan pribadi maupun keluarga terdekat," kata Alamanda.