Pria Lebih Rentan Alami Gangguan Pendengaran

Telinga.
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

VIVA.co.id – Umumnya gangguan pendengaran lebih rentan terjadi pada usia 45 tahun, dan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Di samping itu, menurut Dr. Soekirman Soekin KL (K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PP PERHATI-KL), meski secara gender dan atau jenis kelamin tidak memiliki pengaruh langsung terhadap gangguan pendengaran, dia mengatakan bahwa pria memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap gangguan pendengaran. 

"Sebetulnya dalam proses bayi tak ada beda antara pria dan perempuan dengan ketulian, tapi risiko dengan pekerjaannya itu yang lebih tinggi," ungkapnya kepada VIVA.co.id di Kementerian Kesehatan Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan. 

Dia melanjutkan, pekerjaan laki-laki yang cenderung di luar ruangan, menimbulkan banyak kebisingan yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran atau ketulian. Dia menyebut, pria yang bekerja di bengkel lebih berisiko. 

"Risiko itu dengan pekerjaannya, misalnya di bengkel,  itu lebih tinggi. Lalu penyelam dan diving itu angka persentasenya bisa 10 sampai 15 persen lebih banyak," kata dia. 

Di samping itu, gaya hidup yang berbeda antara pria dan wanita, menurut Soekirman, juga bisa jadi salah satu penyebab. 

Dia mengatakan bahwa pria cenderung kurang peduli dengan kesehatan yang berkaitan dengan gaya hidup.  Kemudian risiko pola hidup pria lebih cuek dibandingkan dengan wanita yang cenderung lebih telaten. 

"Pria dengan gaya hidupnya bisa memicu  terjadinya sudden deafness (tuli tiba-tiba) ini juga tinggi, saya kira itu risiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita," ujarnya. (one)