Tinggal di Folikel Rambut, Bakteri Ini Jadi Penyebab Jerawat
- Pixabay/ Kjerstin_Michaela
VIVA.co.id – Sekitar 85 persen orang pernah mengalami masalah jerawat pada satu titik dalam kehidupannya. Selama ini para ilmuwan menyalahkan Propionibacterium acnes atau P.acnes sebagai biang keroknya.
Tapi, dilansir TIME, P. acnes tidak pernah secara menyeluruh menerangkan jerawat itu sendiri, karena penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini sangat banyak ditemukan di folikel rambut orang-orang dengan kulit bersih sekalipun, bukan hanya mereka yang berjerawat.
Sekarang, penelitian baru mengungkap penyebab jerawat yang berbeda, yakni ketidakseimbangan bakteri yang hidup di kulit.
Hasil penelitian yang dipresentasikan di konferensi tahunan Microbiology Society dan dipublikasikan di jurnal Scientific Reports ini mengatakan bahwa dengan menyeimbangkan bakteri tersebut, bukan dengan membersihkannya seperti yang dilakukan dalam pengobatan antiobiotik, dapat menjadi cara terdepan untuk menghalangi kemunculan jerawat.
Penulis penelitian, Dr. Huiying Li mengatakan, susunan bakteri dalam folikel kulit nampaknya dapat merefleksikan dan memengaruhi kulit menjadi bersih atau berjerawat.
"Anda mungkin memiliki bakteri jahat, tapi kalau Anda juga punya bakteri baik di komunitas yang sama yang bisa mengimbangi bakteri jahat, Anda mungkin bisa tidak berjerawat," jelasnya.
Para peneliti juga mampu memprediksi apakah seseorang pernah berjerawat atau tidak berdasarkan hanya pada susunan bakteri, dengan tingkat keakuratan sekitar 85 persen.
Penelitian ini memang kecil, tapi kekuatan prediksi itu tetap apa ketika mereka menganalisa sampel dari 10 relawan tambahan.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa menyeimbangkan mikrobiome kulit bisa menjadi cara lebih baik dalam mengobati jerawat dibandingkan dengan penggunaan antibiotik sekarang yang bisa menimbulkan resisten antibiotik.
Memang masih belum jelas bagaimana menggunakan pengobatan ini, tapi, Li mengatakan, pemberian suplemen probiotik dan terapi fag atau penggunaan beberapa virus untuk menyerang rangkaian bakteri spesifik, bisa menjadi dua cara yang mungkin dilakukan.
"Semua orang memiliki P.acnes, dan beberapa P.acnes baik, secara umum, untuk kulit kita. Kami butuh mencari bagaimana secara selektif menghilangkan bakteri yang jahat tapi tetap mempertahankan yang baik," ujar Li.