Polusi Udara Picu Kematian Dini

Orang terkena polusi udara.
Sumber :
  • digitaljournal.com

VIVA.co.id – Polusi udara kerap terjadi di beberapa kota besar, tak terkecuali Jakarta. Polusi udara ini bisa menjadi pemicu dari penyakit berbahaya hingga kematian dini.

Menurut data World Health Organization (WHO), Jakarta dan Bandung masuk dalam sepuluh daftar indeks pencemaran udara terburuk di Asia Tenggara. Dampak dari polusi udara sendiri masih sangat minim kesadaran dari masyarakat.

"Polusi udara terdiri dari gas dan partikel. Keduanya bersifat berbeda. Kalau gas yang terhirup, bisa sebabkan sesak nafas karena berikatan dengan HB. Dampak lebih jauh, bisa mengurangi jumlah oksigen dan akhirnya membuat migrain," ujar spesialis paru, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), dalam peluncuran Masker Nexcare Filtrasi, di Jakarta, Selasa 25 Juli 2017.

Sedangkan, partikel bisa bersifat iritatif yang mampu membuat saluran napas iritasi. Dampak jangka panjang jika terekspos terus menerus, akan menumpuk di tubuh dan menurunkan fungsi saluran napas.

"Akibatnya, saluran napas akan hipersensitif sehingga menjadi penurunan fungsi paru dan risiko asma meningkat," ujarnya menambahkan.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan adanya kanker paru yang mengintai. Paparan polusi terus menerus bisa menyebabkan kematian dini.

"Jangka panjangnya tentu berakibat pada penyakit kronis. Menurut data WHO 2013, 5,5juta jiwa meninggal dunia yang berkaitan dengan polusi udara. WHO sudah warning bahwa polusi udara bisa menimbulkan bahaya fatal itu jika dibiarkan tanpa ditangani." (mus)