Kuatnya Efek Nikotin Buat Perokok Sulit Berhenti

Ilustrasi rokok.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas White

VIVA.co.id – Meski imbauan maupun peringatan mengenai bahaya rokok tak pernah henti disuarakan, kebiasaan merokok di Indonesia masih saja tinggi. Bahkan tingkat perokok anak pun juga terus meningkat.

Mereka yang sudah telanjur 'kecanduan' pun mengaku sulit untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Padahal, dampak merokok bukan hanya pada perokok, tapi juga pada orang di sekitarnya.

Menurut dokter spesialis paru-paru RS Persahabatan, dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), sulitnya seseorang berhenti dari kebiasaan rokok adalah karena adanya kandungan nikotin dalam rokok.

"Nikotin ini yang menyebabkan adiksi, jadi mau ditakutin seperti apa, diberitahu efek macam-macam, kalau dia yakin tidak akan kena, atau sudah tahu efeknya, tapi karena adiksi, dia tetap merokok," kata Feni saat acara “KBR Stand Up Against Tobacco” di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.

Faktor adiksi ini, lanjut Feni, yang membuat usaha untuk berhenti merokok sulit. Apalagi ditambah dengan gejala putus dari nikotin yang tidak menyenangkan.

Saat seorang perokok berat mulai menghentikan rokok, biasanya ia akan mengalami gejala seperti sulit tidur, tidak bisa berpikir atau konsentrasi, gelisah, pencernaan terganggu, dan hal yang membuat tidak nyaman lainnya. Namun, kata Feni, gejala ini hanya muncul sementara, berlangsung sekotar empat pekan.

"Tapi karena tidak sanggup menghadapi gejala ini, mereka ambil jalan pintas dengan merokok lagi. Belum lagi lingkungan yang membuat semakin atlet berhenti," ujar Feni.