Hamil di Atas 35 Tahun, 50 Persen Berisiko Keguguran
- Shanghaiist
VIVA.co.id – Mobilitas dan kesibukan yang tinggi seringkali menjadi alasan seorang wanita menunda pernikahan. Konsep kemapanan juga membentuk pola pikir wanita menjadi lebih modern dan mandiri membuat banyak wanita beranggapan bahwa pernikahan bukanlah pilihan utama dalam kehidupannya.
Menunda untuk menikah adalah pilihan hidup masing-masing individu, namun dari sisi medis ternyata menunda pernikahan berdampak pada kesehatan wanita.
Prof. Dr. Biran Affandi, SpOG (K), FAMM mengungkapkan bahwa menunda pernikahan artinya akan menjalani masa kehamilan di usia tua. Hal itu tentu berdampak pada kondisi janin dan kandungannya. Padahal, seorang wanita disarankan hamil pada usia 20 hingga 35 tahun.
"Masa kesuburan itu berjalan terus, usia ideal untuk hamil antara 20 hingga 35 tahun. Jangan memilih untuk hamil di atas usia 35 tahun," ungkap ungkap Prof. Dr. Biran Affandi, SpOG (K), FAMM di Jakarta Selatan.
Hal ini dikarenakan fungsi ovarium seorang wanita menurun secara drastis sejak usia 30 tahun dan menurun lebih tajam lagi setelah usia 35 tahun.
Jika seseorang berusaha untuk hamil di atas 35 tahun risiko mengalami keguguran. Ini dikarenakan jumlah sel telur sudah sangat berkurang, demikian pula dengan kualitasnya.
"Usahakan untuk tidak hamil di atas 35 tahun. Sebab, hamil di usia tua di atas 35 tahun bisa sulit, karena memiliki risiko keguguran 40 hingga 50 persen," paparnya.
Di sisi lain, ia pun memberikan saran jika seseorang yang ingin memiliki anak lebih dari satu baik memiliki jarak kelahiran antara 2 hingga 4 tahun.
"Ini supaya ibu dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan pendidikan yang terbaik bagi anak. Sebab 1000 hari pertama kehidupan (9 bulan dan 770 hari pasca melahirkan) itu merupakan waktu yang terbaik untuk membentuk karakter anak," jelasnya.