Chicken Wings dengan Sensasi Manis Pedas dan Gurih Bikin Nambah Nasi

Chicken wings dengan citarasa rempah Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati serta rempah-rempah yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang nikmat dan unik. Berangkat dari latar belakang inilah Wingstop Indonesia yang berada di bawah naungan Grup MahaDasha meluncurkan flavor terbaru yang diolah dari bahan baku serta rempah pilihan yang sudah sangat akrab di lidah Indonesia, yaitu Malika Heat.

Bagi kalian penggemar chicken wings, wajib coba menu baru ini. Malika Heat merupakan flavor terbaru dari Wingstop yang menawarkan kombinasi rasa gurih dan manisnya saus kedelai hitam dipadu dengan pedasnya cabai dan lada, bawang, serta rempah-rempah lainnya. Ditemani dengan nasi hangat dan free refill minuman soda, flavor Malika Heat akan membuat pengalaman makan Anda di menjadi semakin istimewa.

Nama Malika sendiri diambil dari nama salah satu jenis kedelai hitam berkualitas tinggi yang digunakan sebagai bahan utama dari flavor baru ini. Sesuai dengan namanya, flavor Malika Heat memberikan sensasi pedas yang
kaya akan cita rasa pada setiap gigitan. 

Kamu bisa memilih Crunchy Wings/Classic Wings/ Boneless Wings atau Boneless Strip kesukaan pelanggan dengan flavor Malika Heat untuk dinikmati bersama nasi hangat atau kentang goreng. Makan bersama teman, kerabat, atau keluarga tentunya akan makin meriah dan menjadi pengalaman makan yang berkesan dengan kehadiran flavor Malika Heat dari Wingstop.

Flavor Malika Heat kini sudah dapat dinikmati mulai tanggal 6 September 2021. Flavor ini tersedia untuk makan di tempat, dibawa pulang ataupun dinikmati lewat pemesanan Click ‘N Wing It.

“Wingstop sebagai The Flavor Expert terus berusaha mengembangkan flavor baru yang familiar di lidah orang Indonesia. Malika Heat merupakan salah satu flavor inovasi terbaru Wingstop. Cita rasa rempah Indonesia, kami coba elevate menjadi salah satu varian flavor di Wingstop yang wajib dicoba,” ujar Senior Marketing Manager Wingstop Indonesia, Ingrid Gani dalam keterangannya.