Rayakan Hari UMKM Nasional, Puluhan Pedagang Kuliner Khas Solo Berkumpul di Puro Mangkunegaran
- VIVA: Surya Aditiya
Solo – Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hadir dalam perayaan Hari UMKM Nasional di Pamedan Puro Mangkunegaran, Surakarta sejak 10-13 Agustus 2023.
Menariknya, dalam acara tersebut terdapat satu spot yang dipenuhi oleh 40 pelaku UMKM kuliner. Mereka menjual berbagai macam makanan dan minuman yang masuk dalam Juara Lokal Solo berdasarkan penilaian Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) serta GoFood.
Juara Lokal dikurasi secara khusus berdasarkan rekomendasi hidangan khas, resto legendaris, hidden gem, dan favorit masyarakat setempat, serta UMKM kuliner lokal yang memiliki pertumbuhan bisnis positif dan memiliki potensi untuk terus berkembang.
Beberapa UMKM kuliner unggulan berdasarkan penilaian tersebut hadir memeriahkan acara tahunan yang kali ini diadakan di kota mereka. Ada, Soto Seger Hj. Fatimah, Dawet Telasih Yu Dermi, Leker Gajahan Bapak Fathoni, Selat Viens dan Cold N Brew.
Kelima pelaku UMKM ini mewakili 40 Juara Lokal Solo lain. Mayoritas dari mereka adalah penerus usaha orang tua yang sudah dirintis selama puluhan tahun, bahkan ada yang sudah berjualan sejak 1930-an, berbarengan dengan berdirinya Pasar Gede Harjonagoro Solo.
Berdiri sejak 1930, Dawet Telasih Yu Dermi merupakan salah satu kuliner legendaris di kota Solo yang hadir bersamaan dengan dibangunnya Pasar Gede Hardjonagoro. Saat ini, Dawet Telasih Bu Dermi menjadi jajanan wajib para wisatawan ketika berkunjung ke Kota Budaya.
Generasi keempat Dawet Telasih Yu Dermi, Yudit Wiadji (27) mengatakan cita rasa dawet yang ia pertahankan sejak dahulu membuat konsumen tetap setia membeli. Berkat kosistensi tersebut kini Yudit dan ibunya berhasil membuka 3 cabang di Solo.
Yudit menegaskan tidak akan membuka cabang di kota lain, tujuannya agar nama Dawet Yu Darmi semakin melekat dengan kota Solo, namun dia tetap membuka penjualan melalui online.
"Nggak mau (buka cabang di kota lain) soalnya biar nama Dawet Telasih Yu Darmi ini dikenal orang sebagai kuliner khas Solo aja,” ujar Yudit Wiadji kepada VIVA, Jumat 11 Agustus 2023.
Semangat yang sama juga ditunjukkan Heru Novianto selaku pemilik Soto Seger Hj Fatimah. Ushaa ini telah dirintis oleh orang tuanya sejak 1998. Sebagai generasi kedua, upaya yang dilakukan Heru untuk mempertahankan kuliner khas Solo ini dengan cara mempertahankan resep dan menjaga kualitas bahan baku pembuatan soto.
Berkat hal tersebut, Heru berhasil mendongkrak penjualannya, terlebih setelah ia mulai melakukan penjualan secara online. Kini Heru berhasil melebarkan sayap dengan membuka total 14 cabang di beberapa kota.
Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Sulistiyono pemilik Leker Gajahan yang meneruskan usaha mertuanya. Didirikan sejak 2012 leker ini mengaku mengalami peningkatan penjualan setelah mencoba untuk berjualan online.
Menurut Sulistyo, usaha yang dijalankan sejak 2014 ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat Solo, sebab cara pembuatannya masih tradisional dengan dimasak menggunakan cetakan serabi. Selin itu varian rasa yang beragam juga membuat leker buatannya banyak disukai seluruh kalangan.
Serra Argo Rianda (36) pemilik Selat Viens juga berusaha menjaga resep asli yang diturunkan dari orang tuanya. Dia mengaku resep ini didapat sejak zaman Kolonial Belanda. “Karena Belanda Sukanya makan daging, sedangkan Keraton Solo Sukanya makan sayur, dibuatlah kombinasinya,” ujar Serra.
Sebagai anak, Serra bertekad usaha yang dirintis orang tuanya itu semakin besar dan dikenal orang banyak, sehingga pada 2016 silam ia langsung menjualnya secara online. Hingga kini Selat Viens telah berhasil membuka 11 cabang di kota Solo.
Terakhir, pemilik Cold N Brew, Sulis Ardiana (28) juga merasakan manfaat berjualan online. Beda dari yang lain, Sulis tidak meneruskan bisnis keluarga, namun bisnis kedai kopi yang ia bangun pada 2016 silam adalah kedai kopi permulaan yang ada di Solo sebelum banyak yang membuka.
“Setelah berjualan online yang paling terlihat adalah peningkatan omzet, itu bisa meningkat sampai 15 persen. sebab konsumen yang nggak bisa dateng, dia bisa pesen dari rumah dan ada promo-promo menarik di sana, itu sih yang membuat peningkatan setelah jualan online,” pungkasnya