Wanita Ini Tidak Buang Sampah Dua Tahun
- The Simply Co
VIVAlife - Pernahkan Anda berpikir mengurangi produksi sampah harian? Mahasiswa New York University (NYU), Lauren Singer, bahkan berpikir lebih jauh dari itu. Singer mengaku sudah tidak buang sampah selama dua tahun.
Dilansir Daily Mail, Singer mengenal konsep zero waste, alias hidup tanpa sampah saat berkuliah di jurusan Ilmu Lingkungan, NYU. Tidak hanya ingin memelajari teorinya saja, dia pun mengaplikasikan gaya hidup bebas sampah itu ke kesehariannya.
"Saya ingin menjalani hidup yang berkelanjutan, bukan hanya belajar tentang hal itu saja," kata wanita yang baru saja mendirikan perusahaan ramah lingkungan pertamanya, The Simply Co.
Singer juga benar-benar menghemat penggunaan kantong plastik dan wadah sekali pakai.
Dia mengaku, setelah dua tahun menjalani gaya hidup tersebut, mengurangi produksi sampah harian bukanlah hal yang menyulitkan. Meskipun begitu, Singer mengatakan, kesulitan dari upayanya tersebut adalah menyadarkan orang-orang di sekeliling tentang gaya hidup tanpa sampah.
"Realitas menyatakan bahwa orang-orang yang peduli dengan jumlah sampah yang kita hasilkan, masih dipaksa untuk beroperasi dalam sebuah dunia yang memproduksi banyak sampah," katanya.
Bagi para pemula yang ingin mengadaptasi gaya hidup tanpa sampah, Singer mengatakan untuk memulai dengan cara yang paling mudah: berhenti membeli produk kemasan.
"Saya berhenti membeli produk kemasan dan mulai membawa tas dan botol saya sendiri untuk diisi dengan produk massal di supermarket," jelasnya kepada Mind Body Green.
Tidak hanya itu, Singer pun tidak berbelanja barang baru. "Saya berhenti membeli pakaian baru, dan berbelanja baju bekas," katanya. Dia juga membuat sendiri semua produk pembersih dan perawatan pribadi.
Selanjutnya, Singer berusaha mengurangi sampah dengan melakukan barter, menjual, menyumbang, atau memberikan barang yang dia rasa berlebih dan akan menjadi sampah.
Singer pun berusaha menyebarkan gaya hidup ramah lingkungannya itu dengan mendokumentasikan upanya mengurangi sampah di blog. Tidak dinyana, blog tersebut ramai dibanjiri pengunjung yang ingin mengikuti jejaknya.