Minuman Berenergi Berisiko Sebabkan Cedera Otak Traumatis

Ilustrasi minum air untuk mengatasi dehidrasi
Sumber :
VIVA.co.id - Minuman berenergi selama ini telah disebut-sebut memiliki efek samping yang buruk, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Namun, faktanya minuman tersebut juga hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa.

Menurut studi yang belum lama ini dilakukan, remaja yang mengonsumsi minuman berenergi setidaknya lima porsi dalam sepekan, dilaporkan berisiko mengalami Traumatic Brain Injury (TBI) atau cedera otak traumatis. Demikian dilansir dari Food World News.

Studi yang telah dipublikasikan di jurnal Plos One itu juga mengatakan bahwa minuman berenergi mengandung kadar kafein yang tinggi, sehingga mampu mengubah kondisi zat kimia dalam tubuh. 

"Kami telah menemukan hubungan antara peningkatan cedera otak dan konsumsi minuman berenergi atau minuman berenergi yang dicampur dengan alkohol. Ini sangat penting, karena minuman berenergi sebelumnya telah dikaitkan dengan cedera umum, namun tidak secara spesifik terkait dengan TBI," ujar Dr. Michael Cusimano, seorang ahli bedah saraf di St. Michael Hospital.

Ia juga menambahkan, cedera otak di kalangan remaja secara khusus terjadi, karena otak mereka yang masih dalam tahap perkembangan. 

Cusimano lantas menyimpulkan bahwa minuman berenergi sering dikaitkan dengan remaja yang bermain salah satu cabang olahraga tertentu dengan memberikan mereka energi ekstra. Apalagi, iklan minuman berenergi juga sering dibintangi oleh atlet favorit remaja.

"Saya pikir minuman energi menarik bagi remaja, terutama atlet, karena minuman memberikan manfaat sementara seperti meningkatkan kewaspadaan, suasana hati dan kondisi mental dan fisik. Iklan untuk minuman ini juga sering menampilkan atlet terkemuka," kata dia.