Bunda, Ini Pentingnya Sarapan Bagi Tumbuh Kembang Anak

Menu sarapan.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- "Selalu sarapan pagi seperti raja". Pepatah tersebut menunjukkan pentingnya mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi di pagi hari agar tubuh berenergi dan siap menjalani aktivitas seharian penuh. Tentu saja tak terkecuali anak-anak.

Sayangnya, masih banyak anak di Indonesia yang tidak biasa mengonsumsi sarapan pagi. 

Menurut Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional (PEKAN), presentase anak Indonesia yang terbiasa sarapan di pagi hari hanya 44 persen. Namun, dari jumlah tersebut tidak seluruhnya mengonsumsi sarapan yang bergizi.

Padahal sarapan bergizi adalah salah satu hal utama dalam dalam membentuk tubuh anak yang sehat dan kuat. 

Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, pemenuhan gizi anak adalah hal yang sangat penting.

"Tubuh kita sejak janin bisa berkembang semuanya karena gizi. Setiap hari kita perlu karbohidrat untuk kuat bertenaga. Kalau anak tambah besar dan tinggi perlu protein. Lemak membuat makanan jadi enak sehingga anak semakin semangat makan. Otak anak juga jadi terbentuk sempurna. Semakin mudah belajar, jadi cerdas," ujar Hardinsyah saat ditemui saat acara Sosialisasi Pentingnya Sarapan Bergizi Melalui Inspirasi Resep Blue Band di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa, 10 November 2015.

Ia juga mengatakan bahwa gizi seimbang tidak akan terwujud tanpa kebiasaan sarapan pagi. Melewatkan sarapan juga akan menyebabkan anak menjadi lemas, cepat mengantuk, sulit berpikir, fokus dan berkonsentrasi.

Nah, sarapan sehat dan bergizi tentu saja akan memberi anak energi untuk beraktivitas seperti duduk dan belajar di kelas selama lima jam atau bermain selama sekitar dua jam.

Lalu apa yang dinamakan sarapan ideal?

"Sarapan ideal harus memenuhi seluruh kebutuhan gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak serta gizi mikro seperti vitamin dan mineral sehingga mampu mencukupi 15 sampai 30 persen kebutuhan gizi harian anak agar dapat membantu tumbuh kembang optimal dan mewujudkan anak sehat berprestasi," jelas Hardinsyah.

Karbohidrat pun tak selalu harus nasi, melainkan dapat digantikan dengan roti, ubi dan sebagainya.

"Porsi sarapan ideal adalah seperempat atau 25 persen dari kebutuhan asupan makanan sehari," kata dia.