Hati-hati, Empat Makanan Ini Tingkatkan Risiko Diabetes
- Pixabay/Unsplash
VIVA.co.id – Diabetes merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam masyarakat Indonesia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2016, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta orang, membuat negara ini berada di posisi ketujuh dengan angka diabetes tertinggi di dunia.
Salah satu faktor risiko diabetes yang tertinggi ialah makanan. Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang melibatkan 20 ribu orang di Belanda dan telah dipublikasikan di European Journal of Nutrition. Studi tersebut mengungkapkan bahwa junk food seperti minuman ringan dan kentang goreng bisa meningkatkan risiko diabetes tipe dua sebanyak 70 persen.
"Makanan adalah yang paling penting. Jika seseorang ingin mengurangi risiko diabetes tipe 2, perubahan pola makan harus menjadi bagian dari strategi, bersama-sama dengan olahraga dan manajemen stres," kata Dr Ishak Eliaz, direktur medis dari Amitabha Klinik di California.
Nah, untuk memulai diet yang lebih baik, waspadai empat jenis makanan berikut yang diketahui meningkatkan risiko diabetes tipe 2, seperti dilansir dari healthline.
Makanan olahan tinggi karbohidrat
Mengolah makanan tinggi karbohidrat, seperti tepung putih, gula putih, dan beras putih, pada dasarnya bisa menghilangkan serat, vitamin dan mineral yang sehat.
"Kalori tanpa nutrisi, dengan kadar gula tinggi, adalah penyebab utama. Sebisa mungkin, makanan ini harus dihilangkan," kata Eliaz.
Karena mereka begitu mudah dicerna, makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine 2007, makanan olahan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 21 persen pada wanita, dibandingkan dengan mereka yang makan diet kaya makanan utuh (makanan yang tidak diolah).
Untuk mengurangi risiko diabetes batasi asupan makanan yang dibuat dengan karbohidrat olahan, seperti roti, muffin, kue, kerupuk, dan pasta.
Minuman manis
"Minuman manis seperti soda, teh manis, dan limun terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2," kata Jill Weisenberger, MS, RD, CDE, dan penulis buku Diabetes Weight Loss: Week by Week.
Menurutnya, hal itu dikarenakan kelebihan kalori menyebabkan penambahan berat badan dan karena beban gula dapat meningkatkan resistensi insulin.
Menurut sebuah studi tahun 2010 di Diabetes Care, mengonsumsi minuman manis setiap hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 26 persen.
Salah satu cara terbaik untuk meminimalisir efek buruk gula pada kesehatan Anda adalah membatasi asupan minuman manis, termasuk minuman buah.
Lemak jenuh
Lemak jenuh yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, padahal kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko diabetes tipe 2.
Perlu diketahui, lemak trans banyak terkandung di dalam makanan kemasan yang dipanggang dan makanan yang digoreng di restoran. Sementara lemak jenuh dapat ditemukan di daging berlemak, mentega, dan susu penuh lemak serta keju.
Untuk menghindari lemak jenuh, Weisenberger menyarankan untuk memasak dengan minyak zaitun dan canola. Anda juga harus memilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit. Santaplah salad Anda dengan vinaigrette, bukan dengan mayonais dan taburan keju.
Daging merah dan olahan
Daging merah dan daging merah olahan terkait dengan diabetes tipe 2. Daging olahan seperti bacon, sosis, dan daging deli sangat buruk karena mengandung natrium dan nitrit yang tinggi.
Dalam sebuah studi di The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi 3 ons daging merah per hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 19 persen.