Enam Rahasia Orang Jepang Jadikan Anak Sehat dan Bahagia

Anak-anak Jepang
Sumber :
  • Reuters/Carlos Barria

VIVA – Semua orangtua ingin yang terbaik bagi buah hati mereka, termasuk mendapatkan kehidupan yang bahagia dan sehat. Tapi, jalan untuk mencapai itu tidaklah mudah.

Banyak yang sudah mengatakan atau menuliskan bagaimana sulitnya membuat anak-anak mengonsumsi makanan sehat, yang merupakan fondasi dari masa depan bahagia dan sehat. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa orang Jepang ternyata sudah menaklukkan cara sulit meyakinkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan yang tepat.

Menurut studi yang diterbitkan di The Lancet, anak-anak Jepang merupakan yang tersehat dan paling bahagia di dunia. Anak-anak yang lahir di Jepang juga menikmati usia hidup yang lebih panjang dibandingkan lainnya.

Berikut ini trik yang bisa kita tiru dari orang Jepang untuk menciptakan anak yang bahagia dan sehat seperti dilansir dari laman Times of India.

1. Biarkan anak bereksperimen dan merasakan makanan baru

Anak mudah sekali merasa bosan dengan makanan yang sama dan kebiasaan mereka terhadap makanan sering berubah. Penting sekali bagi anak merasakan makanan baru dan kebanyakan orangtua Jepang menanggapi hal ini dengan sangat serius.

Menurut para ahli, semakin banyak anak merasakan beragam makanan sehat, semakin besar minat mereka tumbuh terhadap makanan sehat ketika mereka beranjak dewasa. Ketika Anda memberi kesempatan anak merasakan makanan beragam, indera perasa mereka juga akan berkembang dan mereka tidak sulit untuk mencoba makanan baru.

2. Biarkan anak menikmati makanan dengan cara mereka

Salah satu alasan kenapa anak tidak menyukai makanan adalah ketika mereka berulang kali dipaksa untuk memakan sesuatu yang mereka tidak suka. Biarkan itu menjadi suguhan yang dinikmati anak dan orangtua harus menghindari bersikap terlalu keras mengenai makanan sehat. Anak-anak harus dibuat menikmati makanan mereka, termasuk camilan yang membuat mereka tidak sabar mencobanya.

3. Sajikan makanan anak di piring lebih kecil

Logika di balik kenapa anak-anak harus diberikan makanan di piring lebih kecil adalah sederhana, mereka tidak boleh merasa terintimidasi dengan ukuran piring besar dan porsi yang disajikan. Ketika menggunakan piring yang kecil, mereka akan terdorong untuk memilih sendiri makanannya dan membantu mereka memilih apa yang ingin mereka makan.

Piring ukuran normal akan terlihat sangat besar bagi anak dan porsi yang diberikan akan terlihat sangat banyak dan mengintimidasi anak. Saat menggunakan piring kecil, akan membuat porsi dan nafsu makan anak di perspektif yang tepat.

4. Buat waktu makan bersama anak dan biarkan anak terlibat

Menurut sebuah studi, makan bersama keluarga secara rutin dan membuat anak sering berhubungan dengan dapur ketika menyiapkan makanan sehat dan seimbang, bisa membangun kebiasaan makan yang baik pada anak. Pengasuhan yang positif, hangat, dan kesenangan berkelompok bisa menurunkan obesitas pada anak. Orangtua Jepang sudah mengetahui hal ini dan sudah sering mempraktikkannya.

5. Aktivitas fisik seperti berlari dan melompat

Gaya hidup yang sehat bergantung pada aktivitas fisik. Tidak mengejutkan bahwa orang di Jepang lebih memilih bersepeda atau berjalan cepat untuk jarak dekat.

Dengan cara itu, orangtua di Jepang mendorong anak-anak mereka untuk melakukan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat. Daripada membiarkan anak bermain gawai selama berjam-jam, lebih baik membawa mereka berjalan-jalan keluar rumah di taman atau bermain petak umpet di rumah.

6. Jangan takut menjadi otoriter

Berkaitan dengan gaya hidup sehat dan kebiasaan makan, orangtua Jepang tidak pernah ragu menjadi otoriter tanpa terlalu keras atau memaksa. Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoriter akan menetapkan aturan yang mendorong anak untuk mengikutinya.

Mereka siap mendengarkan saran anak-anak dan menjadi fleksibel ketika dibutuhkan. Mereka membuat batasan tanpa menjadi terlalu melarang.