Remaja Korban Bencana Rentan Alami Masalah Emosi dan Perilaku

Warga mengabadikan kapal TNI AL yang terdampar di jalanan akibat gempa tsunami di Watusampu, Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 4 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Peristiwa dalam kehidupan yang sangat berat seperti bencana alam berdampak sangat besar pada psikologis remaja. Banyak perubahan yang terjadi pascabencana yang membuat remaja harus beradaptasi dengan lingkungan pascabencana.

Belum lagi ketika mereka harus kehilangan tempat tinggal, sekolah, dan keluarga. Hal ini membuat mereka tidak nyaman dan harus menyesuaikan diri dari waktu ke waktu.

dr. Tjhin Wiguna, SpKJ mengungkapkan, pada tahun 2004 ketika bencana tsunami Aceh terjadi, ia bersama rekan-rekannya melakukan penelitian. Ada 1.593 remaja di Kabupaten Aceh Utara yang dilibatkan. Mereka adalah remaja yang menyaksikan dan merasakan langsung bencana.

Hasil penelitian itu menemukan bahwa separuh dari remaja tersebut mengalami masalah emosi dan perilaku.

"Setelah diwawancara lagi lebih dalam, 132 remaja mengalami gangguan jiwa, 60 remaja mengalami PTSD atau post traumatic stress disorder," kata Tjhin dalam seminar kesehatan jiwa remaja di IMERI UI, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.

Tjhin lalu membandingkan lagi antara remaja yang mengalami trauma langsung dan tidak mengalaminya secara langsung. Ternyata, secara perbandingan paling besar gangguan emosionalnya adalah yang mengalami trauma langsung. Meski tidak signifikan, tapi ini menunjukkan bahwa remaja bereaksi berbeda terhadap peristiwa besar seperti bencana alam.

"Karena itu, remaja butuh suatu pendekatan yang berbeda sehingga bisa menghadapi kehidupan selanjutnya dan menjadi individu yang berkualitas di kemudian hari," lanjut Tjhin.