Sekolah Ditutup, Saatnya Orangtua Makin Dekat dengan Anak

Ilustrasi bekerja di rumah aja.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Pemerintah DKI Jakarta sebagian besar daerah lainnya di Indonesia telah memutuskan untuk menutup sekolah selama dua pekan sejak Senin 16 Maret 2020. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya penularan virus corona COVID-19.

Selama sekolah ditutup, para guru diminta melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Mengenai hal ini, Psikolog, Dr. Rose Mini Agoes Mini, Mpsi dalam live streaming konferensi pers Gugus Tugas Penangan COVID-19, Kamis 19 Maret 2020 menyebut, untuk menyukseskan program belajar jarak jauh ini, peran orang tua sangat dibutuhkan.

“Untuk melihat apakah anak kita sudah mencapai indikator keberhasilan. Di sekolah kurikulum punya indikator keberhasilan dan juga harus tahu kompetensi yang diharapkan seperti apa, oleh karena itu tugas yang diberikan disesuaikan dengan hal tersebut. Yakinlah anak kita melakukan tugasnya,” kata dia.

Rose mini juga meminta orang tua selalu bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan bahwa kompetensi tersebut bisa dicapai anak.

“Kalau guru masih minta ingin ada video langsung, itu semata-mata untuk melihat betul-betul kompetisi itu dilakukan oleh anak tersebut, bukan orang tuanya. Lakukan kerja sama dengan sekolah sehingga orang tua tahu apa yang ingin dicapai sekolah. Jangan sampai kita tidak memahami sehingga kita tidak tahu yang diharapkan dari anak kita itu apa,” lanjut dia.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk membuat jadwal harian anak secara teratur layaknya seperti biasa. Jangan sampai dengan adanya program pembelajaran jarak jauh malah membuat anak malah tidak belajar.

“Buat jadwal teratur ini bukan liburan, sehingga di rumah ada jadwal teratur bahwa kalau ke sekolah bangun jam sekian, dan itu harus bangun tetap jam sekian. Misalnya jam 05.00 pagi bangun kemudian gosok gigi, makan dsb itu harus dilakukan secara rutin juga termasuk dengan olahraga. Belajar itu lebih flexibel di rumah tetapi bukan berati tidak belajar. Kita harus mendisiplinkan anak dan hal ini butuh bantuan orang tua juga harus disiplin,” lanjut Rose Mini.

Rose Mini juga menyebut bahwa orang tua membantu anak dalam memahami materi yang dipelajari. Ketika membantu mengajarkan anak dalam belajar, diharapkan orang tua menggunakan cara belajar yang menyenangkan.

“Bantu anak memahami materi yang dipelajari jelaskan dengan baik terkait apa yang ingin diharapkan oleh guru sehingga orang tua juga tahu apa yang diharapkan sekolah. Gunakan cara belajar yang menyenangkan tidak perlu marah. Saatnya mendekatkan orang tua dan anak karena biasanya mengajarkan anak, orang tua biasanya sering sekali emosi karena tidak bisa mengajari anaknya,” kata dia.

Dia menambahkan orang tua juga bisa menghubungi pihak sekolah atau guru, “Jangan sungkan-sungkan menghubungi sekolah atau guru by phone agar tahu apa yang diharpakan seperti apa, sehingga tidak salah mengarahkan pada anak.”

Rose Mini juga menyarankan, buat suasana yang nyaman belajar tidak harus selalu duduk manis di meja makan, bisa di ruang tengah. Bahkan jika punya kebun bisa di kebun di dalam rumah bukan taman yang banyak lalu lalang.