Hal Penting Dipersiapkan Orangtua untuk Anak Sekolah Jelang New Normal

Ilustrasi anak sekolah | Photo by Iqwan Alif from Pexels
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah berencana melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan membuka kembali tempat umum di berbagai bidang termasuk pendidikan.

Meski begitu, banyak orangtua yang kerap khawatir untuk kembali membiarkan anaknya menjalani proses belajar di sekolah di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19.

Adanya perubahan rutinitas dan kekhawatiran pada penyebaran virus, dapat memicu kecemasan berlebih. Menurut Senior Clinical Psychologist Dr. Shreena Ghelani orangtua perlu menerapkan tiga hal agar anak tak cemas kembali bersekolah.

Tujuan mempersiapkan tiga hal tersebut yakni untuk mengembalikan kepercayaan diri anak sehingga bisa fokus belajar. Pertama, memulai kembali menjalani aktivitas layaknya bersekolah pada umumnya.

"Lakukan tes sebelum sekolah seperti bangun pagi, memakai seragam, menyiapkan tas sekolah dan berjalan di rute sekolah," kata psikolog itu dikutip dari laman Daily Star, Selasa 2 Juni 2020.

Untuk anak yang masih berusia dini, mungkin butuh waktu lebih lama untuk kembali ke rutinitas tersebut. Sementara, pada anak yang lebih tua, bisa mulai kembali menjalin relasi melalui video call agar mengembalikan semangat bersekolah.

Langkah kedua, bicarakan pada anak dengan memberi pemahaman akan perilaku hidup bersih dan sehat di era New Normal. Berikan pemahaman bahwa menjaga jarak bukan berarti tak bisa menjalin pertemanan, melainkan memberi rasa aman untuk menjauhkan virus.

"Beri semangat agar anak mau lebih peka. Berikan pemahaman agar anak tak saling berpelukan, berbagi mainan, dan sering mencuci tangan pakai sabun," katanya. 

Langkah terakhir, selalu evaluasi pemahaman yang Anda berikan pada buah hati. Pastikan Anda agar tak membentuk standar atau harapan yang terlalu tinggi akan perubahan sikap anak.

"Jika waktunya sekolah tiba, lakukan evaluasi pada saat sebelum dan sesudah sekolah. Ketika sikap anak belum sesuai harapan, beri waktu Anda untuk berpikir agar sikap anak bisa sesuai yang diharapkan dengan tujuan mencegah penularan," ujarnya.