Bayi Positif Hepatitis Sejak Lahir, Haruskah Divaksin?

Ilustrasi ibu dan bayi.
Sumber :
  • Pixabay/PublicDomainPictures

VIVA – Bayi yang positif Hepatitis B sejak lahir tertular dari ibunya yang menderita penyakit tersebut. Menurut pakar, jika virus hati itu sudah menyerang tubuh, pemberian vaksin tak menjamin kekebalannya terlebih di masa pandemi COVID-19.

Hal itu dipaparkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM, bahwa bayi yang diberi vaksin Hepatitis tak membuat tubuhnya kebal dari virus itu. Sebab, penyakit tersebut sudah ditulari sang ibu sejak dalam kandungan.

"Jujur harus saya katakan, vaksin (Hepatitis) pada bayi tidak menjamin 100 persen membuat tubuhnya kebal virus," ujarnya dalam Webinar 'Menjaga Kesehatan Hati di Era New Normal', beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bayi yang terlahir dengan positif Hepatitis B dari sang ibu, penyakitnya cenderung kuat dari vaksin. Sehingga pemberian vaksin harus diimbangi dengan Imunoglobulin agar imunitasnya lebih kuat.

Dengan begitu, daya tahan tubuhnya akan lebih mampu melawan virus yang ditulari sang ibu. Tak hanya itu, imunitas yang kuat juga memacu tubuh lebih baik dalam menghadapi serangan virus lain seperti COVID-19.

Adapun pemberiannya harus dikombinasikan dan segera setelah dilahirkan agar memperkecil serangan virus Hepatitis. Idealnya diberikan 12 jam setelah bayi lahir dan paling lambat pemberiannya dalam 24 jam.

"Intinya harus sesegera mungkin dan diberikan keduanya pun dengan maksud memproteksi tubuh bayi yang menurut penelitian hampir 100 persen melindungi tubuh si bayi dari virus," tuturnya.