Memahami Suhu Normal Bayi dan Tahu Kapan Harus Dibawa ke Dokter

Sumber Ilustrasi: Pixabay
Sumber :

VIVA – Tahukah Anda jika pada beberapa hari setelah kelahirannya, seorang bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya? Penyesuaian diri bayi tersebut juga termasuk pada suhu tubuhnya dan memerlukan waktu penyesuaian selama beberapa bulan. Bagi Ibu yang masih awam, mungkin saat mendapati bayinya dalam kondisi tubuh yang tiba-tiba dingin atau hangat akan mudah panik. Untuk itu, apakah penting bagi seorang Ibu untuk mengetahui berapa suhu normal bayi dan kapan harus diperiksa oleh dokter?

Suhu Tubuh Manusia

Suhu manusia, pada dasarnya bisa berubah-ubah. Bisa naik maupun turun. Kondisi tersebut bisa terjadi karena tubuh secara alami akan menyesuaikan suhu dengan lingkungan dan musim di sekitarnya. Artinya, perubahan suhu tubuh merupakan sebuah bentuk pertahanan tubuh.

Nah, saat tubuh sedang sehat, suhu akan mengalami perubahan kurang lebih 0,5 derajat dalam satu hari. Di pagi hari suhu tubuh mungkin lebih rendah, sementara di sore dan malam hari jadi meningkat. Perubahan suhu tubuh ini tergantung pada jenis kegiatan yang dikerjakan. Jadi, saat suhu tubuh bayi berubah, belum tentu terjadi karena kondisi kesehatannya sedang terganggu.

Berapa Suhu Normal Bayi?

Suhu normal bayi adalah sekitar 36,5 - 37 derajat Celcius. Namun jika diukur melalui dubur, suhu bayi akan meningkat menjadi lebih dari 38 derajat Celcius, maka ini artinya bayi mengalami demam. Sementara jika diukur melalui mulut suhu tubuh bayi yang demam akan menjadi 37,5 derajat Celcius dan ketika diukur melalui ketiak suhu demam pada bayi adalah 37,2 derajat Celcius. Peningkatan suhu tubuh saat bayi demam juga menjadi hal yang harus diperhatikan bagi para orangtua. Pasalnya saat bayi demam, hal tersebut merupakan bentuk perlawanan sistem imun tubuh terhadap infeksi virus, kuman, bakteri, maupun benda asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Meski demikian, penyebab bayi demam juga bisa dikarenakan sedang tumbuh gigi, lingkungan yang cenderung panas, atau mengenakan pakaian yang terlalu tebal.

Bukan hanya peningkatan suhu normal bayi, penurunan suhu tubuh yang lebih rendah dari 35 derajat Celcius juga perlu diwaspadai. Bisa jadi bayi terserang hipotermia, terpapar suhu lingkungan yang terlampau dingin, kelelahan, memakai pakaian basah, atau tubuhnya terendam di dalam air bersuhu dingin. Atasi hal tersebut dengan membuat bayi hangat kembali, seperti mengoleskan minyak telon, dijemur di matahari pagi, mengganti pakaiannya yang lebih hangat, atau memberikannya selimut. Memeluk bayi juga bisa membantu menaikkan kembali suhu tubuhnya.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi

Saat bayi terserang demam, orangtua bisa mengetahuinya dengan menyentuh bagian tubuh tertentu seperti, seperti dahi, pipi, perut, dan punggung. Namun, tetap dibutuhkan termometer untuk bisa mengetahui dengan pasti suhu tubuh sang bayi. Untuk bayi dan anak, disarankan mengukur dengan termometer digital yang ditempatkan pada mulut, telinga, ketiak, atau dahi. Jika ingin yang lebih akurat lagi serta mudah digunakan, pilihlah termometer rektal yang ditempatkan pada anus.

Berikut langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh pada bayi:

Pada mulut. Pengukuran suhu sebaiknya tidak dilakukan langsung setelah bayi selesai menyusu, tapi berilah selang waktu sekitar 15 menit. Letakkan termometer di bawah lidah dengan mulut tertutup. Tunggu termometer hingga berbunyi, lalu tarik keluar untuk melihat hasilnya. Pada ketiak. Untuk mengukur suhu normal bayi pada ketiak, ujung termometer harus menyentuh kulit secara langsung. Jadi letakkan termometer di bawah pakaian, lalu tangkupkan tangan untuk menjepit termometer tersebut. Setelah berbunyi, bacalah hasilnya.

Pada dubur. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap, lalu olesi ujung termometer dengan sedikit petroleum jelly. Setelah itu masukkan ke dalam anus sedalam 2 cm. Setelah termometer berbunyi, tarik keluar dan bacalah hasilnya. Pada telinga. Cara mengukur suhu normal bayi melalui telinga harus menggunakan termometer timpani yang bekerja dengan memancarkan sinar inframerah ke saluran telinga. Arahkan sensor inframerah ke dalam lubang telinga, maka hasilnya dapat langsung terbaca. 

Pastikan Anda selalu membersihkan termometer, baik sebelum maupun sesudah dipakai untuk mengukur suhu tubuh. Tujuannya supaya termometer terbebas dari bakteri maupun kotoran yang dapat menyebarkan penyakit. Cara membersihkannya adalah mencucinya menggunakan lap yang sudah ditetesi alkohol atau air sabun.

Ini Tanda Bayi Harus dibawa ke Dokter

Tidak selalu bayi yang mengalami perubahan suhu dari suhu normal harus dibawa ke dokter untuk diperiksa. Anda baru perlu memeriksakan bayi bila ia mengalami kondisi berikut ini:

  1. Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan suhu tubuhnya naik hingga lebih dari 38 derajat Celcius atau mengalami demam yang naik turun sampai 7 hari.
  2. Bayi berusia 3-36 bulan demam dengan suhu lebih dari 39 derajat Celcius sampai lebih dari 3 hari.
  3. Bayi demam disertai dengan muncul ruam di kulit, sesak napas, penurunan kesadaran, muntah-muntah, ubun-ubun terlihat cekung atau menonjol, dan leher kaku.

Kesehatan bayi adalah hal penting untuk selalu dipantau oleh orang tua. Suhu normal bayi dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui apakah bayi sedang sakit dan perlu penanganan oleh dokter atau tidak. Semoga informasi ini dapat membantu Ibu dan buah hati selalu sehat. Konsultasikan keluhan Anda seputar anak melalui laman Tanya Pakar. Di sana ada para ahli yang akan membantu para orangtua bagaimana menangani bayi yang baru saja lahir dan mengalami perubahan suhu dari suhu normal. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Anda sudah registrasi terlebih dahulu. Untuk registrasi, Anda bisa mengunjungi laman ini