Cara Hadapi Anak yang Menolak Identitas Gendernya

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Anak-anak selalu datang dengan pertanyaan yang mengejutkan. Ketika Anda kemudian mendengar si kecil berkata, "Aku tidak mau jadi anak laki-laki lagi, aku ingin jadi anak perempuan." Anda mungkin dilanda kebingungan, bagaimana merespon ungkapan hati si kecil seperti ini.

Jangan buru-buru mencoba mengalihkan objek pembicaraan ini dengannya. Cobalah untuk menenangkan dan berikan dukungan agar mereka memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik hingga dewasa.

Menurut sejumlah peneliti Belanda, orangtua harus bersiap karena transgender pada anak-anak di dunia masih dipenuhi dengan konflik opini, pendekatan dan penanganan.

Artinya, Anda harus menekan perasaan Anda dan lebih berkonsentrasi pada kesehatan fisik dan mental anak.

Dilansir laman Times of India, menurut Gender Identity Development Service (GIDS), telah terjadi peningkatan kasus ketidakpuasan gender, dari 30 kasus di tahun 1998 menjadi 96 kasus di tahun 2009, 897 kasus di tahun 2014 dan 1.419 kasus di tahun ini.

Anak-anak, yang merasa mereka berada dalam tubuh yang salah dari usia kecil, memiliki akses ke internet dan mendapat banyak informasi bahkan sebelum mereka mengungkapkannya pada Anda. Jadi, Anda harus mempersiapkan diri.

"Mengingat hal ini, memperhatikan pertumbuhan buah hati Anda, mungkin akan menemukan tanda awal. Anak laki-laki yang memaksa pakai pakaian perempuan dari usia dua atau tiga tahun, atau anak perempuan ingin memakai baju laki-laki," kata Dr. Polly Carmichael dari GIDS.

Dia menambahkan, ketika dilakukan pengujian Anda mungkin menemukan anak Anda secara hormonal memiliki gender yang tidak mereka inginkan.

Dr. Helen Webberley, seorang dokter, telah melakukan penelitian khusus tentang ketidakpuasan gender dan penanganan pada anak-anak nampak melewati aturan yang ada.