Si Kecil Sulit Belajar Kata-kata Baru, Cari Tahu Sebabnya

Ibu dan anak.
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Kemampuan bahasa anak bisa menjadi indikator perkembangan kognitifnya di masa datang. Karena itu, sejak dini anak sudah harus dirangsang kemampuan berbahasanya.

Tapi, tentu tidak semua anak mengalami kualitas perkembangan yang sama. Ada anak yang sangat cepat dalam menangkap kata-kata baru, ada pula anak yang lebih lambat dalam menyerap kata-kata baru.

Meski demikian, menurut psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, belajar bahasa pada anak adalah proses belajar seumur hidup.

"Usia 3-6 tahun adalah usia di mana anak bisa menguasai bahasa secara benar. Tapi itu juga tergantung support dari orangtua," kata psikolog yang akrab disapa Vera kepada VIVA.co.id.

Jadi, meski anak masih terbata-bata dan mengucapkan kata dengan patah-patah, orangtua harus tetap menstimulasi mereka dengan mengajak bicara menggunakan kata yang jelas. Dengan demikian anak tidak akan merasa canggung dalam menggunakan bahasa.

Selain itu, orangtua juga harus memahami kalau dalam psikologi antara kemampuan bahasa tidak sama dengan penguasaan bahasa verbal seperti ada tata bahasa, semantik, dan sebagainya.

Meskipun anak sudah disekolahkan di sekolah internasional yang umumnya menggunakan bahasa asing, belum tentu anak bisa menguasai bahasa verbalnya. Kemampuan itu, lanjut Vera, bisa terukur melalui tes IQ.

"Saat ditanyakan pertanyaan analogi dalam bahasa Inggris, kualitas berbahasa anak bisa tergambar bukan sekadar bisa berbicara saja," katanya.