2-3 Tahun, Usia Tepat Ajarkan Anak soal Rasa Empati

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Eelementus

VIVA.co.id – Selain kecerdasan intelektual (Intelligence quotient), kecerdasan emosional (emotional quotient) juga penting untuk dikembangkan pada diri si kecil. Menurut psikolog, Roslina Verauli, anak dengan kecerdasan emosional yang baik, lebih mudah untuk melakukan kegiatan maupun perbuatan baik.

"Anak yang melakukan aksi kebaikan akan lebih peka memahami situasi sekitar, peka mengatasi masalah di saat tertentu, kemampuan komunikasi dengan cara positif berkembang dan membentuk perilaku non-agresif pada anak," ujar Vera kepada VIVA.co.id di kawasan Menteng, Jakarta.

Tak hanya itu, anak yang cerdas secara emosional, memiliki tonggak penting dalam membangun pertemanan sehingga ia juga sukses dalam membangun pertemanan dengan orang lain.

"Anak akan cerdas secara sosial kalau sudah cerdas secara emosional," kata dia.

Lantas kapan sebaiknya Anda mengasah kecerdasan emosional pada anak? Usia 2 sampai 3 tahun adalah umur yang ideal, kata Vera. Usia di bawah itu, anak masih belum bisa mengekspresikan emosinya secara verbal.

"Anak mulai peka tentang diri dan sosial di umur 2 sampai 3 tahun. Masa tersebut penting untuk belajar mengelola dan mendeteksi emosi mereka," ujarnya.

Di masa itu pula, orangtua diminta peka terhadap emosi anak. Kata Vera, ketika orangtua peka terhadap emosi anak, anak lebih mudah untuk cerdas secara emosional dan mampu menumbuhkan empati untuk kebaikan.