Survei: Anak-anak yang Gemar Akses Situs Narkoba Meningkat

Ilustrasi emulator jalankan aplikasi iOS.
Sumber :
  • pixabay/27707

VIVA.co.id – Internet bukan lagi menjadi barang yang asing bagi anak-anak di hampir seluruh dunia. Hampir setiap harinya, anak-anak berkomunikasi, bermain dan juga mengakses internet.

Namun, hasil temuan survei baru-baru ini sungguh mengejutkan. Menurut survei tersebut ditemukan bahwa anak-anak cenderung lebih sering mengakses konten terkait dengan narkoba, alkohol dan tembakau ketimbang situs porno.

Seperti dilansir Indian Express,  temuan miris sekaligus mengejutkan tersebut dilakukan oleh perusahaan keamanan dunia maya Kaspersky Lab. Data yang melibatkan usia anak-anak pengguna internet dari seluruh dunia tersebut menyebutkan bahwa anak-anak yang membuka situs komunikasi seperti media sosial, dan email sebanyak 61 persen, dibandingkan dengan 67 persen dalam 12 bulan sebelumnya (Mei 2015 sampai April 2016).

Situs permainan telah turun menjadi sembilan persen dari 11 persen dan situs dewasa kini mencapai 1,2 persen, bukan 1,5 persen, seperti ditemukan laporan tersebut.

Sementara itu, kunjungan ke halaman yang berisi informasi tentang narkoba, alkohol dan tembakau sekarang mencakup 14 persen pendeteksian, meskipun jumlahnya baru sembilan persen selama periode laporan sebelumnya.

Anak-anak sekarang hanya menggunakan komputer untuk mengunjungi situs web yang tidak memiliki aplikasi seluler setara atau lebih mudah dilihat di layar yang lebih besar.

"Ini mungkin menjelaskan mengapa pangsa situs komunikasi dibuka di komputer turun sementara proporsi halaman dengan konten 'Alkohol, tembakau, narkotika' tumbuh," kata Anna Larkina, Ahli Analisis Konten Web di Lab Kaspersky.

Penurunan pangsa permainan bukan berarti anak-anak bermain game komputer lebih sedikit; Mereka cenderung memilih beberapa situs dan tetap berpegang pada mereka, tapi bisa menghabiskan banyak waktu untuk memainkannya.

Situs tentang narkotika, alkohol dan tembakau paling banyak di akses di Amerika Utara (32 persen), Oceania (30 persen) dan Eropa Barat (26 persen), sementara anak-anak dari dunia Arab adalah yang paling rendah membuka situs ini, hanya tiga persen kasus.