Pilih Mainan Anak, Jangan Cuma untuk Kesenangan

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay/ qimono

VIVA – Bermain tidak hanya berfungsi membuat anak menjadi senang, tapi juga harus berdampak positif untuk tumbuh kembangnya.

Menurut Child Development Specialist, dr. Markus M. Danusantoso, SpA, semakin meningkat usia anak, terjadi pergeseran pola bermainnya secara perlahan. Karena itu, mainan anak juga harus disesuaikan dengan perkembangan anak.

"Contohnya, anak usia tiga tahun lebih diarahkan ke permainan outdoor. Anak usia ini perkembangannya sudah menggunakan nalar dan logika, jadi pola permainanya harus menyakut nalar dan logika," ujar Markus dalam acara ELC Holiday Toys Exclusive Preview di Senayan City, Jakarta, Rabu 22 November 2017.

Jadi, Markus menekankan ketika orangtua memilih permainan, pertimbangkan apakah mainan itu bisa mengarahkan nalar saja atau sekadar membuat anak senang. Memberikan mainan yang menyenangkan atau fun untuk anak, bukan tidak dibolehkan. Tapi, perkembangan pada anak tentu bukan sisi menyenangkannya saja.

"Proses bermain pada anak harus ada perkembangan sosial emosional, secara komunikasi, pola pikir, dan motorik juga harus berkembang," katanya.

Misalnya ketika anak bermain air, sebaiknya orangtua juga menjelaskan kenapa air bisa mengalir turun ke bawah. Kemudian, bisa juga dengan menggunakan mainan lain seperti bola dan orangtua menjelaskan kenapa bola bisa mengambang di air.

"Artinya, proses bermain apapun, atau mainan apapun yang diberikan, jangan lupa mengikuti proses perkembangan anak. Semakin besar, gunakan juga nalar anak, jangan cuma fun saja," lanjutnya.