Mengenal Sejarah Lewat Festival Keraton

Ilustrasi Festival Keraton
Sumber :
  • Adi suparman/VIVA.co.id/ Bandung

VIVA – Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asia Tenggara V akan kembali digelar pada Oktober mendatang. Kegiatan yang digelar di Sumenep ini, merupakan salah satu bentuk untuk menjaga silahturahmi antarkeraton, serta meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai warisan budaya. 

Tidak hanya itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyebut kegiatan ini juga bertujuan untuk menghadirkan kembali peran dan fungsi keraton terhadap masyarakat.

Di sisi lain, sebagai tuan rumah penyelenggaraan festival ini pihaknya akan membuat gebrakan dengan menonjolkan unsur pariwisata dalam acara ini. 

"Ini sesuai dengan situasi di mana acara festival ini ditempatkan. Di Sumenep, banyak potensi wisata jadi bisa dibayangkan dengan 748 usia Sumenep, banyak seniman budayawan yang terus berkreasi, dan itu tidak pernah mati. Belum lagi, jika dilihat dari sisi alamnya, Sumenep yang memiliki 126 pulau yang indah," ungkap dia, saat ditemui di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jakarta, Selasa 20 Februari 2018. 

Dia merinci lebih lanjut, pada kegiatan ini pihaknya juga akan menampilkan pentas seni keraton, kirab budaya, pameran kerajinan, dan pameran pusaka. 

"Nantinya, seluruh keraton akan mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan atraksi yang bisa dinikmati wisatawan," ujarnya. 

Lanjut dia, selama di sana para wisatawan bisa menyaksikan keindahan keraton Sumenep yang usianya hingga 258 tahun dengan arsitektur China, Arab dan Jawa yang menjadi satu kesatuan yang terus dijaga oleh pemerintah kabupaten Sumenep. Untuk diketahui, festival ini akan melibatkan 58 keraton dan 196 pemangku adat dari seluruh negara ASEAN.