Menikmati Keindahan Taman Bunga Alamanda di Sleman

Taman Bunga Alamanda di Sleman, Yogyakarta.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi (Yogyakarta)

VIVA – Tempat wisata baru terus bermunculan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya adalah kebun bunga di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Dinamakan Alamanda Jogja Flower Garden, para wisatawan yang berkunjung akan disuguhi dengan panorama indah berupa hamparan bunga-bunga. Warna-warni bunga-bunga tersebut menjadi daya tarik dari objek wisata yang berada tak jauh dari Gunung Merapi ini.

Ada 24 jenis tanaman bunga yang ditanam di Alamanda Jogja Flower Garden. Alamanda sendiri dibangun di lahan seluas 2,5 hektar yang merupakan tanah kas desa milik Desa Wonokerto.

Pengelola Alamanda, Siswanto mengatakan, konsep tempat wisata yang dibuka sejak Januari 2019 ini menggabungkan antara taman bunga dengan tempat selfie.

Siswanto menerangkan, ada sejumlah spot yang bisa dipakai oleh pengunjung ber-selfie ria. Di antaranya ada replika balon udara, bola-bola besi, kincir angin dan juga bunga-bunga.

“Kita buka sejak Januari. Khusus untuk akhir pekan atau pun saat libur, antusiasme pengunjung bagus. Biasanya 1.000 pengunjung saat akhir pekan. Untuk tiketnya, dewasa Rp15 ribu dan anak-anak Rp10 ribu," ujar Siswanto saat ditemui baru-baru ini.

Siswanto mengungkapkan, pihaknya sengaja menanam berbagai macam jenis bunga yang berbunga sepanjang musim, seperti Celosia, Petunia, Bunga Kupu-kupu dan bunga Alamanda. Harapannya, bunga-bunga yang mekar sepanjang musim ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Merawat taman bunga dianggap Siswanto bukanlah pekerjaan yang sulit. Meski demikian, untuk merawat ribuan bunga dari berbagai jenis ini dibutuhkan ketelatenan.

“Perawatan seperti tanaman lain dia butuh penyiangan, pemupukan dan pengendalian hamanya. Khusus Celosia tidak terpengaruh musim. Selama perawatannya terpenuhi, bisa terus berbunga. Jadi bisa dikunjungi bulan apa pun,” papar Siswanto.

Siswanto menambahkan, tempat wisata yang dikelolanya ini tak cuma melulu untuk mencari keuntungan. Pemberdayaan dan perekonomian masyarakat setempat pun juga coba ditingkatkan dengan adanya objek wisata ini.

“Ini sewa tanah kas desa. Nanti yang ngisi kulinernya masyarakat (Desa) Bangunkerto. Sistemnya bagi hasil, jadi tidak sewa. Lahannya sewa, tapi beberapa hal kita kerja sama. Pekerja juga 90 persen warga Bangunkerto. Parkir dikelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)," urai Siswanto.

Sementara itu, Panji Purna, salah seorang wisatawan yang berkunjung ke Alamanda mengaku senang dengan adanya objek wisata berbentuk taman bunga. Warna-warni hamparan taman bunga ini dianggap Panji bisa menjadi penyegar bagi mata.

"Senang aja lihat bunga warna-warni. Mata jadi lebih fresh. Tempatnya juga sejuk dan tertata rapi. Tiketnya pun tidak mahal dan ini bisa dinikmati oleh semua kalangan," kata Panji. (mus)