Ke 5 Destinasi Super Prioritas, Gimana Transportasi Penghubungnya?

Pemandangan laut di Labuan Bajo
Sumber :
  • VIVA/Jujuk Erna

VIVA – Sejak kurang lebih satu tahun belakangan, lima destinasi super prioritas sedang dikebut  pengembangannya hingga akhir 2020. Lima destinasi yang terdiri dari Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang diproyeksikan akan menjadi semacam Bali baru di masa depan.

Artinya, destinasi tersebut akan menawarkan beragam kegiatan maupun daya tarik yang mampu mengundang wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk bisa berkunjung. Untuk bisa mengunjungi destinasi tersebut, tentunya jalur penghubung dan transprtasi menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan.

Tapi, seberapa siapkah pembangunan transportasi menuju lima destinasi super prioritas tersebut?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya membangun satu pelabuhan untuk turis domestik di Pelabuhan Bajo. Tak hanya itu, konsesi bandara yang ada juga diubah menggunakan operator asing.

"Ada standar baru pengelolaan di Labuan Bajo, dan memudahkan wisatawan dari luar ke Labuan Bajo," ucap Budi lewat sambungan video call, saat Nongkrong Santuy Bareng Transmate, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Desember 2019.  

Budi juga melanjutkan, untuk Toba, pihaknya rencananya akan membangun 12 dermaga untuk lebih memudahkan kapal bersandar di Danau Toba. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pendidikan kepada para operator kapal.

"Keselamatan jadi perhatian. Jadi lima Bali baru itu akan kita selesaikan di 2020 dan memberikan kemudahan turis ke depan. Konektivitas menjadi salah satu faktor pendukung untuk pengembangan pariwisata di Indonesia," kata Budi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur ini dilakukan guna memudahkan aksesibilitas, sehingga semakin banyak mengundang turis domestik maupun internasional datang ke destinasi super prioritas di Indonesia.

Oleh karenanya, penting pula untuk menginformasikan hal tersebut ke khalayak luas.

“Keterlibatan para influencer di media sosial yang concern dengan isu transportasi ini diharapakan dapat ikut bersama-sama berkontribusi memajukan sektor transportasi Indonesia,” kata Djoko.